Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan siap mendukung pengembangan kawasan wisata religi Syekh Nawawi Albantani di Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
“Wisata religi Syekh Nawawi Albantani ini harus kita wujudkan. Kita urunan antara Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, dan Pemkab Serang. Nanti masing-masing dibahas berbuat apa,” kata Arief saat memberikan sambutan dan presentasi pengembangan wisata halal di Serang, Rabu.
Menpar mengunjungi Kecamatan Tanara, Pontang dan Tirtayasa, bersama sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati.
Arief pertama kali mengunjungi makam atau petilasan Syekh Nawawi Albantani, ulama asal Banten yang menjadi guru, mufti dan imam di Masjid Harram, Mekkah.
Selanjutnya, Menpar beserta rombongan juga mengunjungi Masjid Agung Tanara, meninjau lahan yang akan dibangun Pusat Kajian Kitab Kuning Syekh Nawawi Albantani. Pada lahan tersebut direncanakan akan dibangun Isamic Centre yang akan menjadi pusat pengembangan serta pelestarian karya-karya besar Syekh Nawawi Albantani yang hingga saat ini menjadi rujukan para ulama dan pesantren Nusantara hingga mancanegara.
Arief beserta rombongan kemudian meninjau kawasan yang akan dibangun wisata air Syekh Nawawi Albantani atau Kalimati di Kecamatan Tirtayasa. Kawasan ini berkonsep revitalisasi sungai yang akan dijadikan objek wisata Islami. Revitalisasi akan segera mulai oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini.
Setelah mengunjungi bakal kawasan wisata religi, Arief kemudian melakukan rapat bersama dengan Bupati Serang serta jajaran Pemkab Serang di Aula Tb Suwandi, Setda Pemkab Serang.
Arief menjelaskan, tiga hal yang harus diselesaikan tahun ini yakni, pembuatan master plan, pengembangan wisata religi, dan pengembangan wisata sungai di Kalimati.
Dukungan Kementerian Pariwisata untuk pengembangan wisata religi di Kabupaten Serang, yakni dengan melakukan promosi wisata, pengembangan destinasi, dan pembinaan sumber daya manusia (SDM). "Tiga-tiganya paralel kita lakukan, termasuk Kalimati," katanya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah nemberikan apresiasi kepada Kemenpar yang serius untuk bersama-sama mengembangkan kawasan wisata religi Syekh Nawawi Albantani. "Pak Menteri langsung menyambut baik, di Kabupaten Serang akan ditetapkan wilayah wisata religi," katanya.
Tatu berkomitmen dan melaksanakan arahan Kemenpar untuk mengembangkan wisata religi, yang merupakan upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
"Tak kalah penting, untuk melestarikan karya-karya besar Syekh Nawawi Albantani yang tersohor hingga ke Tanah Suci Mekkah karena pernah menjadi imam besar Masjid Harram," ujarnya.
Pengembangan kawasan wisata religi ini, kata Tatu, tidak lepas dari campur tangan atau dukungan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang juga calon wakil presiden terpilih. “Pak Kiai juga sudah sangat membantu. Apalagi, revitalisasi Kali Mati di Kecamatan Tirtayasa akan segera dimulai,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
“Wisata religi Syekh Nawawi Albantani ini harus kita wujudkan. Kita urunan antara Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, dan Pemkab Serang. Nanti masing-masing dibahas berbuat apa,” kata Arief saat memberikan sambutan dan presentasi pengembangan wisata halal di Serang, Rabu.
Menpar mengunjungi Kecamatan Tanara, Pontang dan Tirtayasa, bersama sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati.
Arief pertama kali mengunjungi makam atau petilasan Syekh Nawawi Albantani, ulama asal Banten yang menjadi guru, mufti dan imam di Masjid Harram, Mekkah.
Selanjutnya, Menpar beserta rombongan juga mengunjungi Masjid Agung Tanara, meninjau lahan yang akan dibangun Pusat Kajian Kitab Kuning Syekh Nawawi Albantani. Pada lahan tersebut direncanakan akan dibangun Isamic Centre yang akan menjadi pusat pengembangan serta pelestarian karya-karya besar Syekh Nawawi Albantani yang hingga saat ini menjadi rujukan para ulama dan pesantren Nusantara hingga mancanegara.
Arief beserta rombongan kemudian meninjau kawasan yang akan dibangun wisata air Syekh Nawawi Albantani atau Kalimati di Kecamatan Tirtayasa. Kawasan ini berkonsep revitalisasi sungai yang akan dijadikan objek wisata Islami. Revitalisasi akan segera mulai oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini.
Setelah mengunjungi bakal kawasan wisata religi, Arief kemudian melakukan rapat bersama dengan Bupati Serang serta jajaran Pemkab Serang di Aula Tb Suwandi, Setda Pemkab Serang.
Arief menjelaskan, tiga hal yang harus diselesaikan tahun ini yakni, pembuatan master plan, pengembangan wisata religi, dan pengembangan wisata sungai di Kalimati.
Dukungan Kementerian Pariwisata untuk pengembangan wisata religi di Kabupaten Serang, yakni dengan melakukan promosi wisata, pengembangan destinasi, dan pembinaan sumber daya manusia (SDM). "Tiga-tiganya paralel kita lakukan, termasuk Kalimati," katanya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah nemberikan apresiasi kepada Kemenpar yang serius untuk bersama-sama mengembangkan kawasan wisata religi Syekh Nawawi Albantani. "Pak Menteri langsung menyambut baik, di Kabupaten Serang akan ditetapkan wilayah wisata religi," katanya.
Tatu berkomitmen dan melaksanakan arahan Kemenpar untuk mengembangkan wisata religi, yang merupakan upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
"Tak kalah penting, untuk melestarikan karya-karya besar Syekh Nawawi Albantani yang tersohor hingga ke Tanah Suci Mekkah karena pernah menjadi imam besar Masjid Harram," ujarnya.
Pengembangan kawasan wisata religi ini, kata Tatu, tidak lepas dari campur tangan atau dukungan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang juga calon wakil presiden terpilih. “Pak Kiai juga sudah sangat membantu. Apalagi, revitalisasi Kali Mati di Kecamatan Tirtayasa akan segera dimulai,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019