Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten memfokuskan pascabencana alam guna mencegah kerawanan pangan maupun kelaparan.

"Kami sampai saat ini belum menerima laporan warga korban bencana alam mengalami kerawanan pangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Rangkasbitung, Rabu.

Masyarakat yang terdampak bencana alam di Kabupaten Lebak di antaranya warga Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga hingga ratusan jiwa tinggal di tenda pengungsian milik BPBD.

Mereka korban pergerakan tanah sejak Januari 2019 hingga kini belum dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman. Pergerakan tanah tersebut mengakibatkan sebanyak 118 rumah dan tempat ibadah mengalami kerusakan berat dan ringan.

"Semua warga korban bencana pergerakan tanah ditampung di tenda pengungsian dan mereka terpenuhi kebutuhan bahan pokok dasarnya," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, bencana banjir bandang yang menerjang empat kecamatan, Rabu (22/5) hingga kini mereka terpenuhi kebutuhan bahan pokoknya. BPBD mengoptimalkan penyaluran bantuan beras, pakaian bekas, selimut, obat-obatan dan makanan.

Kebutuhan dasar dan makanan juga relatif aman dan mencukupi untuk berbuka puasa dan makan sahur.

Keempat kecamatan yang dilanda banjir bandang itu tersebar di Sajira, Sobang, Muncang dan Cimarga. Masyarakat yang tertimpa bencana alam tersebut tinggal di sekitar bantaran sungai.

Namun, beruntung bencana alam itu tidak mengakibatkan korban jiwa,tetapi kerugian mencapai miliaran rupiah. Bencana banjir bandang juga menyebabkan 56 rumah mengalami kerusakan, dua jembatan terputus serta tiga pondok pesentren dan dua majelis taklim mengalami kerusakan berat.

"Kami saat ini penanganan pascabencana alam dengan menyalurkan bantuan bahan pokok dan bantuan lainnya guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak kembali menimbulkan korban jiwa," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019