Kecelakaan di tol Trans Jawa umumnya akibat kondisi fisik pengemudi yang kelelahan atau kecapaian.

Saat arus mudik ini diimbau agar pengemudi betul-betul memperhatikan kondisi fisik, disamping memperhatikan kelayakan kendaraan.

Penjelasan mengenai hal ini disampaikan para pimpinan PT Jasa Marga wilayah Jawa Tengah saat menerima media peserta Pres Tour "Susur Trans Jawa" bertema "Persiapan Jasa Marga Jelang Arus Mudik dan Arus Bakuk Lebaran 2019 di Jalan Tol Trans Jawa" di Kantor Jasa Marga di pintu tol Kali Kangkung, Selasa pagi.

Direktur PT Jasa Marga Semarang-Batang, Ari Iriyanto mengemukakan berdasarkan kejadian yang ada, kecelakaan di jalan tol khususnya ruas Semarang-Batang lebih banyak faktor fisik. Yaitu, mengantuk dan kecapaian.

Faktor kedua adalah kondisi kendaraan terutama ban. Dua ini yang perlu menjadi perhatian serius pengemudi saat mudik.

Pimpinan PT Jasa Marga Solo-Ngawi Ari Wibowo mengemukakan, salah satu potensi kepadatan di pintu tol adalah akibat pengemudi banyak yang kekurangan saldo di kartu transaksi nontunai.

"Berdasarkan pengalaman pada tahun baru yang lalu, banyak sekali saldo kurang," katanya.

Banyak pengemudi yang mengisi saldo (top up) dengan nilai pas-pasan. Untuk mengantisipasi persoalan itu, masih disediakan petugas untuk membantu dan menambah loket-loket top up.

Namun hal itu sering menjadi penyebab kepadatan di pintu tol. Karena itu, dia mengimbau kepada pengemudi arus mudik untuk memastikan saldo di kartu transaksi nontunai untuk tol mencukupi dan jangan pas-pasan.

Pewarta: Sri Muryono

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019