DPRD Kabupaten Tangerang, Banten, mendesak pemerintah setempat untuk membangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri karena banyak murid tamatan SD tidak dapat ditampung.

"Idealnya memang satu kecamatan dua SMP Negeri, karena selama ini hanya satu," kata Wakil Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi di Tangerang, Rabu.

Ahmad mengatakan sebelum dibangun tentunya harus ada kajian terlebih dahulu, jika tidak maka dikhawatirkan ada sekolah tapi siswa sedikit. Masalah itu terkait pernyataan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang yang menyebutkan sebanyak 52 persen tamatan SD hanya dapat tertampung pada SMP negeri.

Kepala Bidang SMP Disdik Kabupaten Tangerang, Fahrudin mengatakan untuk tahun 2019 lulusan SD sekitar 38.000 murid dan hanya dapat diterima 18.000 murid.

Namun lulusan yang tidak tertampung tersebut diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta karena kualitas pendidikan di sekolah swasta juga tidak kalah dengan negeri bahkan ada yang lebih, ujarnya.

Untuk itu pihaknya berharap agar orang tua tidak dapat memaksakan anaknya harus melanjutkan ke SMP negeri. Hal tersebut karena jumlah SMP swasta lebih banyak dari negeri di Kabupaten Tangerang yang tersebar pada 29 kecamatan.

Sedangkan SD negeri di Kabupaten Tangerang dengan jumlah 1.007 sekolah dengan rincian 759 negeri dan 248 swasta. Madrasah Ibtidaiyah negeri yang dikelola Kementerian Agama sebanyak tujuh sekolah dan swasta sebanyak 291 sekolah total 298 unit.

Jumlah SMP negeri sebanyak 413 sekolah dengan perincian 86 sekolah negeri dan sebanyak 327 swasta. Jumlah madrasah tsanawitah (Mts) negeri yang dikelola Kementerian Agama sebanyak enam sekolah dan swasta sebanyak 195 sekolah.
 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019