Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, akan melebarkan saluran pembuang di Desa Cikupa untuk mencegah banjir yang sering terjadi di kawasan jalan protokol ketika hujan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Mulyanto di Tangerang, Minggu mengatakan petugas sudah beberapa kali membersihkan sampah yang menumpuk di saluran pembuangan yang relatif kecil dan dangkal itu.
"Pedagang dan warga sengaja membuang sampah di saluran itu, menyebabkan tersumbat dan air akhirnya mengenangi jalan," katanya.
Slamet mengatakan salah satu upaya agar dapat mengatasi banjir yakni dengan melakukan pelebaran saluran air dan melarang warga membuang sampah di saluran itu.
Menurut dia, pihaknya berusaha untuk menggandeng pengembang agar berperan dalam mencegah banjir karena saluran tersebut juga bersebelahan dengan kompleks perumahan.
Ia mengungkap, pekan lalu, saat hujan turun sekitar 50 menit, jalan utama itu tergenang dan sampah berserakan di jalan Raya Serang tersebut.
Namun sampah pasar dan rumah tangga bertebaran mulai dari depan Pasar Cikupa hingga dekat bekas kantor camat setempat.
Sedangkan ketinggian air mencapai 50 cm hingga 60 cm menyebabkan kendaraan jenis sedan dan sepeda motor tidak dapat melintas.
Bahkan pengendara sedan sebagian harus mencari jalur alternatif dari arah Kota Tangerang bila hendak ke Balaraja atau sebaliknya.
Slamet mengatakan sudah beberapa kali petugas membersihkan sampah kadang menggunakan alat berat, tapi jalan tersebut tetap terkena banjir.
Masalah itu karena letaknya memang agak rendah dan ada cekungan, selain saluran pembuang yang ada kecil serta tidak dapat menampung debit air.
Pihaknya telah melakukan pendataan bahwa saluran yang hendak dilebarkan tersebut mencapai panjang sekitar 500 meter.
Dia menambahkan pelebaran saluran sangat diperlukan agar banjir di jalan utama itu dapat diatasi dan arus kendaraan tetap lancar meski dalam kondisi hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Mulyanto di Tangerang, Minggu mengatakan petugas sudah beberapa kali membersihkan sampah yang menumpuk di saluran pembuangan yang relatif kecil dan dangkal itu.
"Pedagang dan warga sengaja membuang sampah di saluran itu, menyebabkan tersumbat dan air akhirnya mengenangi jalan," katanya.
Slamet mengatakan salah satu upaya agar dapat mengatasi banjir yakni dengan melakukan pelebaran saluran air dan melarang warga membuang sampah di saluran itu.
Menurut dia, pihaknya berusaha untuk menggandeng pengembang agar berperan dalam mencegah banjir karena saluran tersebut juga bersebelahan dengan kompleks perumahan.
Ia mengungkap, pekan lalu, saat hujan turun sekitar 50 menit, jalan utama itu tergenang dan sampah berserakan di jalan Raya Serang tersebut.
Namun sampah pasar dan rumah tangga bertebaran mulai dari depan Pasar Cikupa hingga dekat bekas kantor camat setempat.
Sedangkan ketinggian air mencapai 50 cm hingga 60 cm menyebabkan kendaraan jenis sedan dan sepeda motor tidak dapat melintas.
Bahkan pengendara sedan sebagian harus mencari jalur alternatif dari arah Kota Tangerang bila hendak ke Balaraja atau sebaliknya.
Slamet mengatakan sudah beberapa kali petugas membersihkan sampah kadang menggunakan alat berat, tapi jalan tersebut tetap terkena banjir.
Masalah itu karena letaknya memang agak rendah dan ada cekungan, selain saluran pembuang yang ada kecil serta tidak dapat menampung debit air.
Pihaknya telah melakukan pendataan bahwa saluran yang hendak dilebarkan tersebut mencapai panjang sekitar 500 meter.
Dia menambahkan pelebaran saluran sangat diperlukan agar banjir di jalan utama itu dapat diatasi dan arus kendaraan tetap lancar meski dalam kondisi hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019