Studi dari Kantar Indonesia menyebutkan konsumen Indonesia kini lebih cerdas dalam mengkonsumsi atau memilih produk "fast moving consumer goods" (FMCG) berikut layananan. 

"Ketersediaan barang di pasar adalah hal yang penting, begitu juga dengan harga yang ditawarkan. Persaingan tidak hanya berdasarkan hal tersebut, tetapi juga bagaimana suatu produk dapat lebih menonjol dibandingkan dengan pesaingnya, dan bagaimana mereka bisa meraih hati konsumen," kata Fanny Murhayati, Marketing Director, Kantar Indonesia di Jakarta, Kamis.

Fanny menjelaskan brand tidak bisa membuat satu rencana untuk semua tipe konsumen, tetapi harus membuat strategi yang berbeda sesuai karakter dan tipe target konsumennya.

Venu Madhav, General Manager Kantar Indonesia,  menyatakan bahwa tahun 2019 adalah tahun yang menarik, tetapi juga tahun yang penuh dengan tantangan. 

"Kami telah mengidentifikasi 6 faktor utama yang dapat membantu brand untuk tumbuh di pasar kompetitif," ujar dia.

Enam faktor itu bagaimana membangun antusiasme dengan memberikan pengalaman untuk konsumen melalui berbagai hal. Pengalaman tidak hanya didapat dari memiliki atau mengkonsumsi produk. Pengalaman juga bisa didapatkan pada saat konsumen berbelanja di toko, ataupun pada saat mereka melihat iklan di media atau media sosial. 

Misalnya untuk produk kosmetik, dimana brands berkomunikasi dan memberikan pengalaman tentang produk mereka, dengan menggunakan blogger atau vlogger kecantikan. Hal ini membantu brand tersebut untuk lebih dikenal dan diingat oleh konsumen.

Memberikan kemudahan untuk konsumen melalui produk siap santap.
Dengan berkembangnya gaya hidup urban, Konsumen Indonesia kini menghabiskan lebih banyak waktu diluar rumah. Berdasarkan data Worldpanel FMCG, konsumen Indonesia lebih sering mengkonsumsi produk makanan dan minimuman siap santap di luar rumah di bandingkan dengan di dalam rumah.

Kemudian juga faktor rasa bangga sebagai orang Indonesia.  Banyak hal yang bisa dibanggakan sebagai orang Indonesia. Seperti halnya menjadi tuan rumah Asian Games 2018; mempunyai 4 dari 7 unicorn start-up di kawasan ASEAN. Rasa bangga sebagai Indonesia juga terlihat dari meningkatnya jumlah referensi dan nilai-nilai lokal dalam komunikasi suatu brand, serta produk inovasi dengan rasa lokal khas Indonesia

Faktor berbeda atau lebih menonjol dibandingkan dengan pesaing juga bisa menjadi pertimbangan.  Konsumen mencari hal-hal yang berbeda dan lebih bermakna yang membuat mereka tertarik terhadap suatu produk atau servis. Dengan persaingan market yang ketat dan banyaknya pemaim baru yang memasuki pasar, merek harus menemukan cara untuk menonjol dibandingkan dengan para pesaingnya. Komunikasi yang mudah diingat harus sesuai dengan konten dan maksud yang tepat, dan ditargetkan kepada audiens yang tepat. 

Memahami aspirasi dari tipe konsumen yang berbeda. Dengan persaingan pasar yang sangat tinggi, mendorong para pemain FMCG untuk dapat membuat strategi yang berbeda, untuk setiap tipe target konsumennya seperti salah satunya perbedaan tipe kelompok usia (Generasi Centenial vs. Millenial vs Gen X).

Kemudian pentingnya merangkul digital. Konsumen Indonesia memiliki banyak pilihan untuk hiburan elektronik mereka. Tidak hanya television tetapi internet sudah dapat diakses hampir diseluruh nusantara. Banyak para pemain FMCG juga memanfaatkan momentum ini, untuk berkomunikasi dengan konsumennya.

Meskipun e-commerce masih sangat kecil, tetapi pertumbuhannya signifikan. Untuk FMCG, jumlah orang yang membeli secara online di Indonesia, tumbuh dari 2 persen  pada 2017 menjadi 6 persen pada 2018. Semakin banyak konsumen Indonesia melihat manfaat dan keuntungan berbelanja online terutama untuk kebutuhan bayi dan premium produk perawatan pribadi.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019