Ratusan buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyerbu area Central Park Meikarta, Cikarang Selatan untuk merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day 2019 sekaligus mendapatkan sejumlah pelayanan gratis.

"Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari perayaan Hari Buruh atau May day," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Candra Sukma Kumara di Cikarang, Rabu.

ia mengaku, bukan hanya layanan pembuatan SIM gratis saja, namun juga ada perpanjangan SIM, pelayanan kesehatan, peningkatan hak kepemilikan tanah, pembuatan SKCK, pembuatan KK, dan lainnya.

"Kita layani one stop service. Buat teman-teman buruh biar mereka happy semua. Merayakan hari buruh dengan semangat," tambahnya.

"Ada door prize mobil satu, dan juga lima motor, puluhan sepeda, elektronik, serta hadiah menarik lain," lanjutnya.

Candra menjelaskan, pembuatan SIM gratis ditujukan bagi 300 pemohon pertama, sementara perpanjangan SIM untuk 200 pemohon.

"Untuk pelayanan SIM gratis, pemohon hanya berfoto di lokasi acara sedangkan untuk tes tetap dilaksanakan di Kantor Unit SIM di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Utara. Saya menjamin 300 pemohon akan dibebaskan biaya bila lolos uji SIM baik ujian tertulis atau praktik," ucapnya.

Menurut dia, alasan pemilihan Central Park sebagai lokasi acara karena faktor luas ukuran areal yang dianggap mampu menampung buruh yang hadir pada peringatan May Day tahun ini.

"Ya, seperti yang bisa kita lihat bersama. Cukup representativf tempatnya mengingat massa buruh di tempat kita banyak," ujarnya.

Bagi buruh yang membawa keluarga beserta anak, panitia menyediakan berbagai wahana anak. Beberapa bintang tamu juga hadir untuk memberikan hiburan di antaranya Trio Macan, DJ Jyap, Cemen SUCA dan lainnya.

Terpisah, ribuan buruh Kabupaten Bekasi lainnya memutuskan untuk tetap berangkat ke Jakarta dengan membawa tujuh tuntutan yang menjadi aspirasi mereka.

Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bekasi Raya, Amir Mahmud mengatakan, tujuh tuntutan buruh antara lain menolak upah murah dan pencabutan PP 78 Tahun 2015, serta menaikkan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Kedua, penghapusan outsourching atau yang berkedok magang. Kemudian yang ketiga, meminta pemerintah meningkatkan manfaat jaminan kesehatan dan pensiun. Keempat, penurunan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga sembako.

Selanjutnya yang kelima yaitu peningkatan kesejahteraan guru honorer dan pengemudi ojek online. Keenam, penegakan demokrasi yang jujur dan adil. Dan terakhir, seruan kaum buruh untuk mengawal formulir C1 di wilayah masing-masing.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019