Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, berupaya mengembangkan obyek wisata bahari di Teluknaga, Mauk dan Sukadiri agar lebih menarik dan memberikan kontribusi kepada daerah dan warga sekitar.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Jumat mengatakan potensi hutan bakau (mangrove) dapat dijadikan salah satu destinasi karena banyak dikunjungi.
"Kami telah membangun sarana dan prasarana pendukung seperti jalan dengan konstruksi semen cor bertulang menunju hutan bakau tersebut," katanya.
Dia mengatakan selain membangun jalan juga jembatan penghubung ke obyek hutan bakau agar pengunjung dengan mudah menuju lokasi.
Namun selama ini pengunjung harus melintasi jalan setapak dan melewati sungai menggunakan rakit maka ini menjadi penghambat bagi wisatawan.
Sedangkan pada akhir pekan dan waktu libur, banyak warga setempat dan dari luar daerah berkunjung ke destinasi wisata bahari tersebut, seperti Tanjung Kait dan Tanjung Pasir.
Dia menambahkan pengunjung akan menikmati areal sekitar dan kuliner aneka makanan laut hasil tangkapan nelayan setempat.
Bahkan pengunjung dapat memancing di lokasi hutan bakau karena telah disediakan oleh pengelola.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk mengelola Danau Cigaru, Kecamatan Cisoka sebagai destinasi wisata dengan melibatkan pelaku usaha kecil menengah (UKM) lokal.
Pihak mengajak UKM untuk menjual aneka kerajinan dan kuliner, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian setempat.
Danau buatan tersebut saat ini hanya dikelola oleh warga dan dianggap belum memberikan manfaat ekonomi pada penduduk sekitarnya.
Untuk itu, perlu adanya penataan yang terencana dengan menggandeng swasta sehingga obyek wisata tersebut lebih baik.
Danau Cigaru terdiri dari tiga danau buatan hasil penambangan galian pasir yang memiliki air tiga warna, hijau, putih dan kecoklatan pada lokasi yang berdekatan.
Pada obyek wisata itu juga disediakan perahu dan tempat berfoto bagi pengunjung, setelah itu dapat menikmati kuliner lokal yang dijual pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Jumat mengatakan potensi hutan bakau (mangrove) dapat dijadikan salah satu destinasi karena banyak dikunjungi.
"Kami telah membangun sarana dan prasarana pendukung seperti jalan dengan konstruksi semen cor bertulang menunju hutan bakau tersebut," katanya.
Dia mengatakan selain membangun jalan juga jembatan penghubung ke obyek hutan bakau agar pengunjung dengan mudah menuju lokasi.
Namun selama ini pengunjung harus melintasi jalan setapak dan melewati sungai menggunakan rakit maka ini menjadi penghambat bagi wisatawan.
Sedangkan pada akhir pekan dan waktu libur, banyak warga setempat dan dari luar daerah berkunjung ke destinasi wisata bahari tersebut, seperti Tanjung Kait dan Tanjung Pasir.
Dia menambahkan pengunjung akan menikmati areal sekitar dan kuliner aneka makanan laut hasil tangkapan nelayan setempat.
Bahkan pengunjung dapat memancing di lokasi hutan bakau karena telah disediakan oleh pengelola.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk mengelola Danau Cigaru, Kecamatan Cisoka sebagai destinasi wisata dengan melibatkan pelaku usaha kecil menengah (UKM) lokal.
Pihak mengajak UKM untuk menjual aneka kerajinan dan kuliner, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian setempat.
Danau buatan tersebut saat ini hanya dikelola oleh warga dan dianggap belum memberikan manfaat ekonomi pada penduduk sekitarnya.
Untuk itu, perlu adanya penataan yang terencana dengan menggandeng swasta sehingga obyek wisata tersebut lebih baik.
Danau Cigaru terdiri dari tiga danau buatan hasil penambangan galian pasir yang memiliki air tiga warna, hijau, putih dan kecoklatan pada lokasi yang berdekatan.
Pada obyek wisata itu juga disediakan perahu dan tempat berfoto bagi pengunjung, setelah itu dapat menikmati kuliner lokal yang dijual pedagang.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019