Petugas Desk Pemilu Kabupaten Tangerang, Banten, menilai kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya yang melakukan pemungutan suara ulang (PSU) dianggap sudah maksimal.
"Buktinya partisipasi pemilih hampir 90 persen yang hadir mencoblos," kata Ketua Desk Pemilu Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Minggu.
Maesyal mengatakan petugas KPPS telah bekerja dengan baik meski dilakukan pencoblosan ulang dengan tingkat partisipasi melebihi target 80 persen.
Dia mengatakan peran serta camat, kepala desa, RW dan RT setempat sangat besar agar mereka tidak melakukan golput dan datang ke TPS.
Bahkan RT dan RW setempat melakukan jemput bola dan tidak tinggal diam sehingga warga dengan senang melakukan pencoblosan ulang.
Pihaknya bersama Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif melakukan monitoring ke tempat pencoblosan sehingga sejak pagi hingga siang menjelang perhitungan suara pemilu 2019.
Penyataan itu disampaikan terkait sebanyak 236 suara di Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, mencoblos ulang pada Minggu (21/4) setelah mendapatkan rekomendasi dari Panwaslu kecamatan setempat.
Komisioner KPU Kabupaten Tangerang Divisi Teknis, Akhmad Subagja mengatakan alasan pencoblosan ulang karena ada laporan bahwa empat warga dari lain daerah dan memiliki KTP-el luar mencoblos di TPS 1 Desa Bunar.
Namun empat warga itu tidak memiliki kartu undangan mencoblos model C-6 berupa surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih.
Bahkan empat pemilih tersebut juga tidak terdaftar dan tanpa memiliki A-5 sebagai bukti dapat mencoblos di daerah lain.
Dia mengatakan partisipasi pemilih sangat tinggi untuk mencoblos, maka perlu apresiasi terhadap KPPS dan PPK yang telah bekerja keras maka pelaksaan coblos ulang dianggap sukses.
Dari 236 suara yang terdaftar dalam coblos ulang tersebut, maka sebanyak 202 datang ke TPS untuk mengunakan hak pilih mereka.
Sedangkan KPU setempat telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahap kedua sebanyak 2.118.565 orang tersebar pada 29 kecamatan.
Hasil DPT tersebut sebanyak 1.198 pemilih merupakan penyandang disabilitas yang merupakan tuna daksa, tuna netra, tuna rungu (wicara), tuna grahita.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Buktinya partisipasi pemilih hampir 90 persen yang hadir mencoblos," kata Ketua Desk Pemilu Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Minggu.
Maesyal mengatakan petugas KPPS telah bekerja dengan baik meski dilakukan pencoblosan ulang dengan tingkat partisipasi melebihi target 80 persen.
Dia mengatakan peran serta camat, kepala desa, RW dan RT setempat sangat besar agar mereka tidak melakukan golput dan datang ke TPS.
Bahkan RT dan RW setempat melakukan jemput bola dan tidak tinggal diam sehingga warga dengan senang melakukan pencoblosan ulang.
Pihaknya bersama Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif melakukan monitoring ke tempat pencoblosan sehingga sejak pagi hingga siang menjelang perhitungan suara pemilu 2019.
Penyataan itu disampaikan terkait sebanyak 236 suara di Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, mencoblos ulang pada Minggu (21/4) setelah mendapatkan rekomendasi dari Panwaslu kecamatan setempat.
Komisioner KPU Kabupaten Tangerang Divisi Teknis, Akhmad Subagja mengatakan alasan pencoblosan ulang karena ada laporan bahwa empat warga dari lain daerah dan memiliki KTP-el luar mencoblos di TPS 1 Desa Bunar.
Namun empat warga itu tidak memiliki kartu undangan mencoblos model C-6 berupa surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih.
Bahkan empat pemilih tersebut juga tidak terdaftar dan tanpa memiliki A-5 sebagai bukti dapat mencoblos di daerah lain.
Dia mengatakan partisipasi pemilih sangat tinggi untuk mencoblos, maka perlu apresiasi terhadap KPPS dan PPK yang telah bekerja keras maka pelaksaan coblos ulang dianggap sukses.
Dari 236 suara yang terdaftar dalam coblos ulang tersebut, maka sebanyak 202 datang ke TPS untuk mengunakan hak pilih mereka.
Sedangkan KPU setempat telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahap kedua sebanyak 2.118.565 orang tersebar pada 29 kecamatan.
Hasil DPT tersebut sebanyak 1.198 pemilih merupakan penyandang disabilitas yang merupakan tuna daksa, tuna netra, tuna rungu (wicara), tuna grahita.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019