Aparat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, Banten, mengatakan angka kemiskinan yang tersebar pada 29 kecamatan mengalami penurunan selama tahun 2018 sebesar 0,13 persen.

"Ini bukan kata saya tapi hasil pendataan yang disampaikan Biro Pusat Statistik (BPS)," kata Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang, Arsyad Husen di Tangerang, Kamis.

Arsyad mengatakan semula angka kemiskinan 5,18 persen kemudian menjadi 5,05 persen penduduk pada 246 desa dan 28 kelurahan.

Dia mengatakan rumah tangga penerima beras sejahtera (rastra) tahun 2018 sebanyak 302.570 kepala keluarga (KK) dari total 879.566 rumah tangga.

Namun, untuk tahun 2019, ditargetkan angka kemiskinan berkisar 200.000 penduduk dari total 3,5 juta jiwa.

Menurut dia, warga penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) tahun 2017 sebanyak 13,29 persen (116.894 rumah tangga).

Penerima jaminan hari tua sebesar 6,61 persen (58.139 keluarga0 dan sebanyak 19.526 rumah tangga yang menerima pesangon akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pihaknya bersama instansi terkait lainnya dibantu pemerintah pusat berupaya menurunkan angka kemiskinan.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp43,413 milyar kepada warga Kabupaten Tangerang.

Program tersebut untuk menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan kemiskinan di Indonesia.

Penerima BPNT tahun 2019 di Kabupaten Tangerang sebanyak 131.555 KK, sedangkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 85.184 KK, tahap I sebesar Rp100,667 miliar dan tahap kedua Rp59,119 miliar.

Dia menambahkan pogram tersebut berkontribusi sangat besar terhadap penurunan angka kemiskinan karena terintegrasinya PKH dengan program BPNT.

Program BPNT sebagai pengganti rastra diberikan kepada penerima manfaat berupa uang Rp110.000 tiap bulan per KK melalui rekening untuk pembelian beras dan telur pada e-warong yang sudah disediakan.*



 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019