Sebanyak 381 calon haji di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjalani rekam biometrik dan enam di antaranya termasuk amputated (tidak perlu biometrik) karena cacat jari dan cacat mata.

"Kami minta calhaj tahap pertama dan kedua yang belum menjalani biometrik bisa mengikuti tahap ketiga dengan kabupaten lain, namun jadwal belum ditentukan," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak Humaedi Hakim di Lebak, Senin.

Humeadi mengatakan,  tahap pertama dilakukan  pada 25 Maret dengan kehadiran sebanyak 190 orang dan di antaranya 187 orang fix biometrik dan tiga orang amputated atau tidak perlu dilakukan biometrik.

Tahap kedua calhaj yang menjalani rekam biometrik pada  27 Maret sebanyak 191 orang dan di antaranya 188 fix biometrik dan tiga orang amputated dan 11 orang tidak hadir.

Para calhaj menjalani proses identifikasi berdasarkan karakter fisiologis di kantor Visa Facilition Servise (VFS) Tasheel. Penerapan biometrik merupakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi sebagai syarat penerbitan visa haji dan umrah. "Calhaj yang menjalani biometrik sebanyak 381 orang dan sisanya 224 orang," katanya.

Ia mengatakan, jumlah kuota haji reguler untuk Kabupaten Lebak 2019 sebanyak 605 orang. Sementara itu rekapitulasi pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dari  19 sampai 28 Maret 2019 sebanyak 428 orang dan belum melunasi 176 orang.

Para calhaj melunasi BPH melalui bank yang ditunjuk pemerintah antara lain BNIS, BRIS, BSM dan BMS. "Dari kuota calhaj sebanyak 605 orang itu, 12 orang di antaranya batal berangkat  dengan alasan mengundurkan, meninggal, atau tidak melunasi biaya haji," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019