Universitas Paramadina di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan melalui Yayasan Wakaf akan membangun masjid dan kampus di Meikarta Cikarang Jawa Barat.

"Sebagai tahap awal akan segera diselesaikan syarat administrasi terkait penyerahan hibah aset dari Meikarta kepada kami," kata Rektor Universitas Paramadina, Prof. Firmanzah, Ph.D di Jakarta, Rabu, usai penandatanganan mou dengan Grup Lippo selaku pengembang proyek Meikarta.

Firmanzah memberikan target Agustus 2020 masjid dan kampus Paramadina Meikarta sudah dapat dipergunakan, terkait hal itu pihaknya tengah mempersiapkan cetak biru termasuk tenaga pengajar, serta izin dari Kenterian Riset dan Pendidikan Tinggi.

"Kemungkinan tidak semua fakultas dibuka, bertahap tergantung kepada kesiapannya," kata Firmansyah.

Firmanzah juga menyampaikan pembangunan masjid dan fasilitas pendidikan Universitas Paramadina merupakan implementasi dari visi dan cita-cita pendiri Yayasan Wakaf Paramadina, Prof. Dr. Nurcholis Madjid (Alm), yang menginginkan Universitas Paramadina mampu menjadi Pusat Pemberdayaan Umat dan llmu Pengetahuan berasaskan nilai-nilai Ke-Islaman, KeModernan, dan Ke-lndonesiaan. 

"Memiliki kampus merupakan prioritas Universitas Paramadina. Hal ini penting, agar kami dapat memajukan visi dan cita-cita kami untuk masa depan, dengan kesadaran kebhinekaan sosial dalam satu wadah tatanan politik yang adil, terbuka, dan demokratis," kata Hendro Martowardojo selaku Ketua Yayasan Wakaf Paramadina. 

Investasi proyek pembangunan djlakukan oleh Yayasan Wakaf Paramadina di atas lahan yang nantinya akan diwakafkan  Keluarga Dr. Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo. 

Bagi Grup Lippo, dukungan terhadap Paramadina sejalan dengan visi perusahaan untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa, termasuk di bidang pendidikan, jelas CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady. 

Menurut dia, Grup Lippo sendiri telah membangun berbagai lembaga pendidikan, dari tingkat dasar hingga universitas, yang tersebar di berbagai daerah. 

Sedangkan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Dimyati  mengutip karya almarhum Nurcholis Madjid yang menyebutkan masjid sebagai pusat peradaban serta sebagai wadah untuk mengeluarkan berbagai pemikiran untuk memperkaya pengetahuan.

Dimyati berharap MOU Universitas Paramadina dengan Lippo memberikan kontribusi bagi jumlah karya ilmiah di Indonesia agar menempati peringkat pertama di Asia Tenggara.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019