Kinerja keuangan Bank Banten pada 2018 mengalami pertumbuhan meski melambat, yang dipengaruhi dari dampak ekonomi global dan kondisi industri perbankan nasional yang terpengaruh dari normalisasi kebijaksanaan moneter Amerika Serikat dan situasi geopolitik. 

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Serang, Senin (25/3), menyebutkan pertumbuhan total Aset meningkat sebesar 23,80 persen (yoy) dari Rp7,66 triliun pada 2017 menjadi Rp9,48 triliun. Kredit yang diberikan meningkat 7,99 persen (yoy) dari Rp5,11 triliun pada 2017 menjadi Rp5,51 triliun pada 2018 dan penghimpunan dana pihak ketiga meningkat sebesar 19,84 persen (yoy) dari Rp5,55 triliun menjadi Rp6,66 triliun. Sedangkan rugi laba bersih pada 2018 menjadi sebesar Rp100 miliar.

Pada RUPST yang dihadiri 67,59 pemegang saham dengan jumlah saham yang dikeluarkan 64.109.430.357 lembar saham, Fahmi mengatakan strategi telah dipersiapkan oleh perseroan untuk terus menjalankan komitmen dalam memberikan layanan yang sejalan dengan kebutuhan nasabah. Memasuki era digitalisasi perbankan, perseroan terus berupaya untuk meningkatkan sistem teknologi dan menciptakan inovasi demi memberikan kemudahan kepada nasabah serta pengembangan internet banking dan pengembangan produk.

Perseroan terus mengembangkan integrated payment system untuk meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan/institusi dan berperan aktif dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Banten. Seperti halnya pengembangan Penerimaan Pembayaran e-Samsat Provinsi Banten.

Untuk membantu para wajib pajak melakukan kewajibannya, saat ini tengah dikembangkan pembayaran PKB Tahunan melalui berbgai Payment Point Online Bank (PPOB) seperti mFastPay, Toko Retail (Indomaret dan Alfamart), DANA dan Tokopedia.

Selain itu kedepannya Bank Banten diharapkan dapat menjadi bank penerima PBB, BPHTB dan Pajak lainnya yang menjadi sumber penerimaan daerah di kabupaten dan kota di wilayah Banten.

Layanan yang saat ini telah berjalan dan terus dilakukan pengembangan adalah penerimaan pembayaran e-Samsat Nasional, SP2D Online, MPN G-2, SPAN dan perseroan telah ditunjuk oleh PT Taspen (Persero) dalam kerja sama pembayaran pensiun.

Rapat juga memutuskan untuk melakukan perubahan dewan komisaris dan direksi Bank Banten dan efektif setelah mendapat persetujuan uji kemampuan dan kepatutan dari otoritas jasa keuangan (OJK).

Pemegang saham telah menyetujui perubahan dewan komisaris dan direksi, sehingga susunan dewan komisaris adalah Media Warman sebagai Plt Komisaris Utama/Komisaris Independen dan Titi Khoiriah sebagai Komisaris Independen. Sementara susunan direksi, sebagai Direktur Utama tetap diduduki oleh Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Operasional dan Kepatuhan dipegang oleh Kemal Idris, dan Jaja Jarkasih sebagai Direktur.

Hadir pada RUPS Tahunan, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Mahdani sebagai perwakilan Sektretaris Daerah Provinsi Banten, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban, Pemegang saham Pengendali PT Banten Global Development (BGD) serta pemegang saham dan undangan lainnya. Rapat dipimpin oleh Plt Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Banten Media Warman dan Pemaparan Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 dilakukan oleh Dirut Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa.

RUPST Bank Banten menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2018. Laporan Tahunan menyajikan kinerja keuangan Bank Banten tahun 2018 serta langkah strategis untuk melakukan penguatan permodalan, pembenahan proses bisnis, peningkatan kualitas jaringan dan layanan, pengembangan produk dengan dukungan SDM yang profesional, serta penguatan teknologi informasi untuk mendukung perbaikan kinerja.

 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019