Aparat Polresta Tangerang, Banten, telah menetapkan tiga zona pengamanan pemilu 2019 dengan melibatkan sebanyak 3.400 petugas di lapangan dan pihak terkait lainnya.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif di Tangerang, Senin, mengatakan zona tersebut di kawasan Utara (pesisir), Barat dan Selatan.

"Untuk zona Barat dipusatkan di Balaraja, utara di Kronjo dan Selatan di Tigaraksa," kata mantan Kapolres Jember, Jawa Timur itu.

Sabilul mengatakan pihaknya mengamankan sebanyak sekitar 9.000 tempat pemungutan suara (TPS) dan dibantu oleh Linmas (perlindungan masyarakat).

Menurut dia, petugas lainnya yang terlibat dalam pengamanan adalah Dinas Perhubungan (Dishub) menjaga kepancaran lalu lintas, Satpol PP dan dari Kodim setempat.

Namun KPU setempat telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada rapat pleno maka terdapat sebanyak 2.119.467 pemilih dan 9.010 TPS.

Meski begitu, jumlah TPS tersebut tersebar pada 246 desa dan 28 kelurahan dalam lingkup 29 kecamatan.

Pihak mengingatkan petugas di lapangan, bahwa tingkat kerawanan cukup besar karena jumlah TPS yang banyak maka perlu pengawasan dari instansi lainnya.

Pihaknya telah mengelar persiapan bertajuk Mantap Brata Kalimaya 2019 sebagai mengantisipasi pengamanan pemilu.

Perlu antisipasi, katanya berupa gerakan mobilisasi masa sehingga tidak terpancing dengan isu yang dapat memecah belah dan menghalang kelancaran pemilu.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tangerang,  Ahmad Hidayat mengatakan isu yang beredar itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa maka perlu disikapi secara bijaksana.

Pihaknya telah mengelar rapat koordinasi persiapan pemilu 2019 dengan melibatkan pemerintah setempat dan penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu setempat.

Persoalan yang muncul belakangan ini adalah bahaya disintegrasi disebabkan politik uang, berita hoax (palsu), selain isu sara dan ujaran kebencian, demikian Ahmad Hidayat. 


 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019