Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada hari kedua di Kabupaten

Lebak berlangsung aman dan  tidak terjadi pemadaman jaringan listrik maupun internet.

"Semua siswa tepat waktu untuk mengisi jawaban soal UAMBN-BK," kata Kepala MTs Wasilatul Falah Rangkasbitung Abdul Salam di Lebak, Kamis.

Pelaksanaan UAMBN-BK hari kedua yang diujikan mata pelajaran Fiqh  dan mereka siswa berlangsung lancar.

Selama ini,  siswa tidak mengalami kesulitan untuk melaksanakan UAMBN-BK, karena pasokan jaringan listrik dan internet relatif aman dan tidak menimbulkan gangguan.

Sebab, pihak sekolah juga  menjalin kerja sama dengan PT PLN dan PT Telkom.

Para siswa juga sudah mampu mengoperasikan komputer juga aplikasi UAMBN-BK.

"Kami sudah mengoptimalkan simulasi UAMBN-BK agar siswa mampu menjawab pertanyaan soal-soal yang diujikan melalui jaringan internet itu," ujarnya menjelaskan.

Para peserta UAMBN-BK itu tercatat 60 siswa dan terbagi tiga sesi untuk sesi pertama pukul 07.30-10.00 WIB, sesi kedua pukul 10.30-12.00 WIB dan sesi ketiga pukul 13.00-16.00 WIB.

Sedangkan, ruangan yang dijadikan UAMBN-BK sebanyak tiga ruangan dan diawasi petugas proktor dan teknisi.

"Kami berharap UAMBN-BK mampu menjawab soal dengan benar," ujarnya.

Kepala MTs Negeri 1 Rangkasbitung Dadang mengatakan selama ini pelaksanaan UAMBN-BK sejak hari pertama hingga hari kedua  berlangsung lancar karena pasokan listrik dan internet relatif aman.

Pelaksanaan UAMBN-BK hingga kini sekolah mengalami keterbatasan sarana komputer.

"Kami membagi ujian itu dengan tiga sesi dari jumlah peserta sebanyak 213 orang, namun satu di antaranya sudah berhenti.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Sudirman mengatakan penyelanggaraan UAMBN-BK dilaksanakan di 152 lokasi dari 214 MTs dengan jumlah peserta didik sebanyak 8.225 siswa.

Selama ini, mereka para siswa tepat waktu tiba di sekolah pukul 07.30 WIB. 

Namun, bagi siswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan sakit bisa menyusul pekan depan.

Selama ini, pelaksanaan UAMBN-BK lebih baik dan efesien dibandingkan ujian tulis karena tidak menggunkan kertas dan pulpen serta pensil.

Disamping juga UAMBN-BK dapat mengantisipasi kebocoran maupun kecurangan.

"Kami yakin UAMBN-BK melahirkan siswa jujur dan tidak melakukan kecurangan karena menggunakan komputer itu," katanya menjelaskan.





 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019