Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten mengutuk keras aksi teror penembakan umat Muslim yang tengah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru.

"Penembakan massal itu tentu perbuatan biadab, karena orang tengah melaksanakan ibadah. Agama apapun perbuatan itu tentu tidak dibenarkan membunuh orang tidak berdosa," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Peristiwa penembakan terhadap umat Muslim di Selandia Baru tentu diharapkan pelaku secepatnya diproses secara hukum berdasarkan Undang-undang yang berlaku di negara itu.

Mereka pelaku penembakan benar-benar biadab dan keji dengan tidak memiliki perikemanusian, bahkan diantaranya para korbanya terdapat usia anak-anak.

Pemerintah segera melakukan hubungan komunikasi untuk melakukan pendataan warga Indonesia yang menjadi korban penembakan.

Selain juga berharap pemerintah di negara itu dapay melindungi warga Indonesia.

"Kami berharap pemerintah di negara itu ke depan dapat mengawasi kepemilikan senjata guna mencegah perbuatan penembakan massal," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, kasus penembakan tersebut khususnya umat Muslim jangan sampai melakukan aksi belas dendam terhadap orang-orang asing.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim juga tidak emosional, namun proporsional dalam menghadapi kasus penembakan itu.

Sebab, pelaku pembantaian itu merupakan tindakan terorisme dan terjadi di negara manapun.

"Kita melihat kejadian itu menjadikan intropeksi diri dan diharapkan tidak terulang kembali aksi teror yang dialami umat Muslim di negara itu," katanya menjelaskan.

Ia mengimbau masyarakat Kabupaten Lebak tetap menjaga kondusivitas daerah dengan damai dan tenang.

Kasus penembakan umat Muslim di Masjid Al Noor Christchurch Selandia Baru yang menewaskan sekitar 50 orang dan kemungkinan bisa bertambah, termasuk para korban terdapat WNI.

"Kami berharap pelaku lenembakan massal itu mendapat hukuman berat," ujarnya.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019