Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Banten, mengelar bimbingan teknis kepada sebanyak 145 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagai antisipasi kesalahan perhitungan suara pada pilres dan pileg 2019.

"Perhitungan suara tidak lagi dilakukan di tingkat desa tapi oleh PPK, maka perlu ada bimbingan," kata Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Ali Zaenal Abidin di Tangerang, Sabtu.

Ali mengatakan dalam bimtek tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi termasuk soal perhitungan suara sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan.

Namun bimtek tersebut digelar di sebuah hotel di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang, selain diikuti PPK juga komisioner KPU setempat lainnya.

Sedangkan peserta bimtek itu merupakan PPK yang tersebar pada 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang yang mayoritas pernah menjalani tugas yang sama pada pilkada sebelumnya.

KPU setempat telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada rapat pleno maka terdapat sebanyak 2.119.467 pemilih dan 9.010 tempat pemungutan suara (TPS).

Meski begitu, jumlah TPS tersebut tersebar pada 246 desa dan 28 kelurahan dalam lingkup 29 kecamatan.

Padahal sebelumnya, KPU setempat melibatkan sebanyak 520 orang untuk melipat serta penyortiran surat suara.

Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang, Wily Patria mengatakan mereka bekerja dua shif untuk mengejar agar tidak terlambat dan sesuai tahapan pemilu.

Wily mengatakan pihaknya membutuhkan sekitar 10 juta surat suara tapi yang datang sekitar 6,5 juta, masih ada kekurangan.

Berdasarkan aturan KPU, bahwa seluruh logistik pemilu yang dibutuhkan minimal harus sampai tujuh hari menjelang 17 April 2019.

KPU telah menetapkan dua calon presiden, nomor urut 01 Joko Widodo berpasangan dengan KH. Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019