Serang (Antaranews Banten) - Pemerintah Kota Serang segera mendorong para para petani untuk mengembangkan melon varietas golden (melon kuning) sehingga Kota Serang memiliki "center" petani melon.  
  
Walikota Serang Syafrudin di Serang, Kamis mengatakan, para petani di Kota Serang bisa memfokuskan pada pengembangan Golden Melon karena keuntugannya dari hasil melon tersebut bisa menjanjikan.
  
"Kami mengapresiasi luar biasa ternyata Kota Serang sudah mempunyai petani melon yang bisa ekspor ke luar negeri. Contohnya yang kita lihat bersama-sama di Kecamatan Cipocok Jaya hanya beberapa ribu meter, ternyata sudah dapat memproduksi buah melon yang sangat membanggakan," kata Syafrudin saat melakukan panen perdana produksi melon kuning atau golden melon di Kota Serang.
  
Syafrudin berharap masyarakat Kota Serang yang memiliki lahan untuk pertanian bisa mencoba untuk melakukan pengembangan tanaman melon kuning tersebut karena hasilnya cukup bagus. Apalagi golden melon tersebut memiliki kualitasnya bagus dan rasanya lebih manis dari melon biasa yang berwarna hijau.
  
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Serang Anis Salam mengatakan, terdapat tiga kecamatan yang menjadi andalan pengembangan buah melon golden di Kota Serang yaitu Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatana Taktakan dan Kecamatan Serang.  
  
"Jadi, panen melon varietas golden ini adalah yang pertama untuk di Kota Serang dan melon ini tersebar di tiga kecamatan serta yang paling banyak di Kecamatan Cipocok Jaya. Sekarang kita sudah membuktikan bahwa melon ini cocok di Kecamatan Cipocok Jaya, cuman terkendala di modal. Modalnya itu memang sangat besar, belum pemupukan. Tapi kalau sudah ada hasilnya juga sangat menjanjikan," kata Anis.
  
Anis mendorong para petani di Kota Serang yang memiliki lahan atau sawah bisa menanam melon golden tersebut, disaat usai panen padi tau masa jeda sambil menunggu masa tanam padi berikutnya.
  
"Dengan luas tanah 1500 meter, dihitung per satu dengan modal Rp8.500 lalu dijual Rp10.500 berarti kita mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.000 dan masa panen dua bulan. Kemudian modal Rp8.500 itu berikut sewa lahan, tapi kalau lahannya punya sendiri malah lebih besar lagi keuntungannya," kata Anis.
 

Pewarta: Nina Kurniati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019