Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menyampaikan peringatan dini bagi warga korban bencana retakan tanah di Kecamatan Cimarga dan Kecamatan Cibeber menyusul curah hujan di daerah itu cukup tinggi.
     
"Kami berharap warga mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir curah hujan ini menimbulkan longsoran tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Kamis.
     
BPBD terus menyampaikan peringatan dini agar warga yang terdampak bencana retakan tanah tidak menimbulkan korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi longsoran.
     
Saat ini, lokasi retakan tanah di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga sebanyak 115 rumah mengalami kerusakan dan di antaranya beberapa rumah roboh.
     
Masyarakat yang tinggal di lokasi bencana di daerah itu sebanyak 165 kepala keluarga.
     
Sementara warga  Desa Gunungwangun Kecamatan Cibeber sebanyak 36 jiwa tinggal di pengungsian tenda BPBD.
     
"Kami berharap warga meningkatkan waspada guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya menjelaskan.
     
Kaprawi mengatakan, pemerintah daerah akan merelokasikan warga yang terdampak bencana retakan tanah di Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber, dan Desa Sudamanik, karena berpotensi terjadi longsoran hebat, terlebih curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
     
Namun, relokasi tersebut masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Bandung.
     
Pemerintah daerah menyiapkan lahan seluas satu hektare di Kecamatan Cimarga untuk relokasi.
     
"Kami berharap relokasi itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat itu," ujarnya.
     
Ia meambahkan ancaman bencana alam di daerah itu cukup membahayakan karena berbatasan langsung dengan bencana longsor di Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.
     
Selain itu juga BPBD akan berkoordinasi dengan TNI, Polri, BNPB, BMKG, PVMBG Bandung,Relawan dan Pemerintah Provinsi Banten.
     
"Kami berharap dengan koordinasi itu penanganan bencana lebih cepat," ujarnya.
     
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 02/09 Kampung Jampang Cikuning, Desa Sudamanik Ubay mengatakan masyarakat di daerah ini mengungsi ke tempat yang lebih aman karena curah hujan sepanjang Kamis (21/2) cukup tinggi.
     
"Semua warga yang rumahnya hampir roboh kini mengungsi karen khawatir retakan tanah menimbulkan longsor," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019