Pemerintah Provinsi Banten menyatakan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan difungsikan sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Banten Dicky Hardiana di Kota Serang, Selasa, menyebutkan cakupan layanan SRMA 33 Tangsel lebih luas dibandingkan dengan sekolah serupa di Kabupaten Lebak.

Menurut dia, SRMA 33 Tangsel dibangun atas inisiatif Pemerintah Provinsi Banten dan menyasar wilayah yang belum memiliki fasilitas pendidikan alternatif untuk kelompok rentan.

“Yang di Tangsel ini cakupannya lebih luas karena merupakan usulan Pemprov Banten. Jadi, siswa dari tujuh daerah bisa sekolah di sana,” kata Dicky.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Tangsel ditargetkan beroperasi 15 Agustus 2025

Ia menjelaskan, SRMA 33 Tangsel ditargetkan mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025, dengan daya tampung 150 siswa yang terbagi dalam enam rombongan belajar. Data calon peserta didik diperoleh dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan prioritas untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

“Insya Allah tanggal 15 Agustus bisa mulai. Mudah-mudahan tidak ada hambatan dan tidak meleset, jadi anak-anak bisa segera belajar,” ujar Dicky.

Fasilitas sekolah yang berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangsel kini memasuki tahap akhir renovasi, dengan progres mencapai 95 persen. Pekerjaan fisik dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

“Informasinya sudah hampir selesai,” kata dia.

Dicky juga memastikan seluruh perangkat pendidikan, termasuk tenaga pengajar dan kependidikan untuk SRMA 33 Tangsel telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Mereka sudah sampaikan bahwa semuanya siap,” kata dia.

Baca juga: Gubernur Banten sebut Sekolah Rakyat perjuangkan keadilan sosial

Sementara itu, Sekolah Rakyat serupa yang berlokasi di Kabupaten Lebak telah lebih dulu beroperasi sejak 1 Agustus 2025, meskipun hanya melayani peserta didik dari wilayah setempat.

Gubernur Banten Andra Soni menilai Sekolah Rakyat adalah langkah konkret negara untuk menjawab kesenjangan akses pendidikan.

“Sekolah Rakyat ini adalah langkah besar menjawab tantangan akses pendidikan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang selama ini belum terjangkau,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLSR) di Kabupaten Lebak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Sekolah Rakyat hadir untuk memuliakan wong cilik. Kami hanya menjalankan perintah Presiden Prabowo untuk menjangkau mereka yang belum terjangkau,” ujar dia.

Baca juga: Mensos sebut siswa Sekolah Rakyat harus memiliki jiwa disiplin

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025