Lebak (AntaraNews Banten) - Tokoh masyarakat Kabupaten Lebak Welly Suntara meminta media dapat menangkal hoaks atau berita bohong, karena memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita berharap media memiliki peran penting untuk menangkal hoaks, terlebih menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019," kata Welly saat dihubungi di Lebak, Jumat.
Penyebaran berita bohong tentu berpotensi menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat juga bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
Apalagi, bangsa ini memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, suku, budaya, bahasa dan adat.
Selain itu juga landasan negara berpedoman ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ikan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, media tentu harus mampu menangkal pemberitaan yang bersifat fitnah, ujar kebencian dan kampanye berbau SARA.
"Kami berharap peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung di Surabaya dijadikan tema media berperan aktif untuk menangkal hoaks," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas berkembangnya hoaks yang disebarkan melalui media sosial, istagram, facebook dan twiiter.
Penyebaran berita firnah itu menunjukan potensi diadudombakan antarmasyarakat menghadapi pesta demokrasi tersebut.
Pandangan politik boleh-boleh saja berbeda, namun persatuan dan kesatuan juga ideologi Pancasila harus dipertahankan dan dilestarikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saya kira Indonesia itu negara besar juga disegani di dunia karena kuatnya persatuan dan kesatuan itu," kata Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak.
Ia mengapresiasi perkembangan media massa di era reformasi dinilai sudah bagus untuk kemajuan bangsa dan negara.
Selain itu juga pemberitaan yang disebarkan melalui media massa sudah tidak ditemukan lagi pemberitaan yang disomasi oleh masyarakat.
Artinya, media dan wartawan kini benar-benar menjalankan fungsi sebagai kontrol dengan mengedepankan pemberitaan yang berimbang.
"Kami berharap ke depan media massa dapat menyajikan berita-berita yang berbobot untuk kemajuan bangsa dan dapat menangkal berita bohong," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita berharap media memiliki peran penting untuk menangkal hoaks, terlebih menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019," kata Welly saat dihubungi di Lebak, Jumat.
Penyebaran berita bohong tentu berpotensi menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat juga bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
Apalagi, bangsa ini memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, suku, budaya, bahasa dan adat.
Selain itu juga landasan negara berpedoman ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ikan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, media tentu harus mampu menangkal pemberitaan yang bersifat fitnah, ujar kebencian dan kampanye berbau SARA.
"Kami berharap peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung di Surabaya dijadikan tema media berperan aktif untuk menangkal hoaks," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas berkembangnya hoaks yang disebarkan melalui media sosial, istagram, facebook dan twiiter.
Penyebaran berita firnah itu menunjukan potensi diadudombakan antarmasyarakat menghadapi pesta demokrasi tersebut.
Pandangan politik boleh-boleh saja berbeda, namun persatuan dan kesatuan juga ideologi Pancasila harus dipertahankan dan dilestarikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saya kira Indonesia itu negara besar juga disegani di dunia karena kuatnya persatuan dan kesatuan itu," kata Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak.
Ia mengapresiasi perkembangan media massa di era reformasi dinilai sudah bagus untuk kemajuan bangsa dan negara.
Selain itu juga pemberitaan yang disebarkan melalui media massa sudah tidak ditemukan lagi pemberitaan yang disomasi oleh masyarakat.
Artinya, media dan wartawan kini benar-benar menjalankan fungsi sebagai kontrol dengan mengedepankan pemberitaan yang berimbang.
"Kami berharap ke depan media massa dapat menyajikan berita-berita yang berbobot untuk kemajuan bangsa dan dapat menangkal berita bohong," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019