Pandeglang (Antaranews Banten) - Sejumlah nelayan pesisir pantai Pandeglang, Banten berharap Kementerian Kelautan menyalurkan bantuan perahu untuk melakukan kegiatan tangkapan sehubungan cuaca kembali normal.
"Kami sebulan lebih pascatsunami tidak melaut," kata Amir, seorang nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Carita Desa Sukarame Kecamatan Carita, Pandeglang, Minggu.
Para nelayan di TPI Pantai Carita hingga kini belum melaut akibat perahu terjadi kerusakan diterjang gelombang tsunami.
Mereka para nelayan di sini secara tradisional dengan menggunakan perahu kincang bermesin motor.
Kebanyakan perahu mereka mengalami kerusakan, sehingga terpaksa nelayan belum melakukan kegiatan tangkapan.
Semestinya, kata dia, nelayan di sini sudah melaut sehubungan cuaca Perairan Selat Sunda cukup normal.
Nelayan merasa bingung, karena tidak memiliki modal untuk memperbaiki perahu kincang yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp17 juta itu," katanya menjelaskan.
"Kami berharap Kementerian Laut dapat menyumbangkan bantuan perahu agar nelayan bisa kembali usaha tangkapan," katanya.
Begitu juga Medi, seorang nelayan TPI Teluk Kecamatan Labuan Pandeglang mengaku sebagian besar nelayan di sini belum melaut akibat perahu rusak.
Bahkan, saat ini nelayan tengah melakukan evakuasi kondisi perahu yang saling bertumpukan setelah dihempas gelombang tsunami.
"Hampir sekitar 70 persen perahu mengalami kerusakan hingga menghilang mesin tempel motor," katanya.
Menurut dia, saat ini para nelayan yang melaut, karena kondisi perahu mereka tidak mengalami kerusakan.
Diperkirakan perahu yang rusak di TPI Teluk puluhan unit dan mereka belum bisa memperbaiki akibat kehabisan modal.
Karena itu, dirinya mendesak Kementerian Kelautan dapat menyalurkan bantuan perahu agar nelayan bisa kembali melaut.
"Kami minta pemerintah dapat menyalurkan bantuan perahu karena nelayan kebingungan permodalan," katanya.
Sekertaris Jenderal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muhammad Ja'far Hafsah mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan sebanyak 10 perahu kepada nelayan Pandeglang yang menjadi korban tsunami.
Bantuan tersebut diterima oleh bupati setempat yang akan didistribusikan bantuan itu ke nelayan.
"Kita serahkan ke Orwil Banten selanjutnya diberikan kepada nelayan yang masih mengalami dampak dari bencana tsunami ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami sebulan lebih pascatsunami tidak melaut," kata Amir, seorang nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Carita Desa Sukarame Kecamatan Carita, Pandeglang, Minggu.
Para nelayan di TPI Pantai Carita hingga kini belum melaut akibat perahu terjadi kerusakan diterjang gelombang tsunami.
Mereka para nelayan di sini secara tradisional dengan menggunakan perahu kincang bermesin motor.
Kebanyakan perahu mereka mengalami kerusakan, sehingga terpaksa nelayan belum melakukan kegiatan tangkapan.
Semestinya, kata dia, nelayan di sini sudah melaut sehubungan cuaca Perairan Selat Sunda cukup normal.
Nelayan merasa bingung, karena tidak memiliki modal untuk memperbaiki perahu kincang yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp17 juta itu," katanya menjelaskan.
"Kami berharap Kementerian Laut dapat menyumbangkan bantuan perahu agar nelayan bisa kembali usaha tangkapan," katanya.
Begitu juga Medi, seorang nelayan TPI Teluk Kecamatan Labuan Pandeglang mengaku sebagian besar nelayan di sini belum melaut akibat perahu rusak.
Bahkan, saat ini nelayan tengah melakukan evakuasi kondisi perahu yang saling bertumpukan setelah dihempas gelombang tsunami.
"Hampir sekitar 70 persen perahu mengalami kerusakan hingga menghilang mesin tempel motor," katanya.
Menurut dia, saat ini para nelayan yang melaut, karena kondisi perahu mereka tidak mengalami kerusakan.
Diperkirakan perahu yang rusak di TPI Teluk puluhan unit dan mereka belum bisa memperbaiki akibat kehabisan modal.
Karena itu, dirinya mendesak Kementerian Kelautan dapat menyalurkan bantuan perahu agar nelayan bisa kembali melaut.
"Kami minta pemerintah dapat menyalurkan bantuan perahu karena nelayan kebingungan permodalan," katanya.
Sekertaris Jenderal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muhammad Ja'far Hafsah mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan sebanyak 10 perahu kepada nelayan Pandeglang yang menjadi korban tsunami.
Bantuan tersebut diterima oleh bupati setempat yang akan didistribusikan bantuan itu ke nelayan.
"Kita serahkan ke Orwil Banten selanjutnya diberikan kepada nelayan yang masih mengalami dampak dari bencana tsunami ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019