Pandeglang (Antaranews Banten) - Para petani uah manggis di Kabupaten Pandeglang mulai melakukan eskport tanaman holtikultura jenis manggis tersebut ke China untuk tahap awal sebanyak 9,5 ton dari target eksoprt ke China 93, 3 ton.
   
"Pada pelepasan ekspor buah manggis ke China hari ini sebanyak 9,5 ton dari target 93,396 ton dan pelepasan ke pasar Regional sebanyak 33,5 ton dari target 621,18 ton," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid usai pelepasan eksport manggis tersebut di Desa Bojong Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang, Rabu.
   
Pelepasan eksport manggis ke China tersbut dihadiri Bupati Pandeglang Irna Narulita, Dirjen Hortikultura Kementan RI Siswandi, Dandim 0601 Pandeglang, Ketua Pengadilan Negeri Pandeglang, Wakapolres Pandeglang, Kepala Dinas Pertanian Provnsi Banten dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
   
Menurut Agus, produksi manggis Pandeglang mencapai 122,445 ton dari 136.506 pohon yang menghasilkan. Adapun sentra utama manggis di Pandeglang berada di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Bojong, Saketi, Cisata, Menes, Picung dan kcamatan Carita.
    
"Total pohon manggis yang menghasilkan di Banten sebanyak 299.595 pohon dengan sentra utama berada di Kabupaten Pandeglang dan Lebak," kata Agus.
    
Menurutnya, keberhasilan Banten bisa melakukan ekspor manggis sudah dimulai sejak 10 tahun yang lalu, dimulai dari Kabupaten Lebak dan Pandeglang dengan pangsa ekspor ke negara-negara Asia, Eropa melalui eksportir yang berasal dari Jakarta, Bogor dan Tasikmalaya.
   
Sedangkan untuk eksportir manggis dari Pandeglang ke China dilakukan PT. Corona dari Jakarta. Agus berharap ke depan eksportir manggis Banten dapat bekerja sama dengan BUMD setempat.
    
"Keberhasilan Banten mampu menembus pasar ekspor Asia, dan Eropa tidak lain merupakan Buah dari pembinaan pengembangan manggis yang sudah dimulai sebelum Banten menjadi Provinsi dan dilanjutkan  lebih intensif setelah Banten menjadi provinsi," katanya.
   
Adapun upaya yang dilakukan dalam terhadap petani yakni pengembangan kawasan dan penataan kebun, perbaikan mutu produk dan registrasi kebun, penguatan sistem perlindungan tanaman, penguatan sistem informasi, penguatan kelembagaan, penanganan pasca panen sera akselerasi akses pembiayaan/kemitraan serta Promosi.
   
"Inilah buah dari pembinaan Pemerintah Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten Sentra manggis di Banten ( Pandeglang dan Lebak) dan tentunya bersama Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian," kata Agus.
   
Selanjutnya pada tahun 2019, kata Agus, Gubernur Banten memberikan perhatian pada aspek hilir yaitu memberikan bantuan kepada petani Manggis Pandeglang dengan pembangunan bangsal pasca panen Manggis dan Pengembangan Tanaman Manggis di Pandeglang. Sehingga Provinsi Banten sudah mampu memenuhi permintaan pasar Internasional dan Pasar Regional seerti Jakarta, Surabaya dan Bogor).
    
"Kita berharap tentunya pendapatan dan kesejahteraan Petani manggis di Banten akan semakin meningkat," katanya.

 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019