Lebak (Antaranews Banten) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten mengimbau masyarakat di daerah ini menggunakan hak pilih pada pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan 17 April 2019.
"Kami berharap imbauan ini dapat direalisasikan oleh masyarakat dengan menggunakan hak suara dan tidak masuk golongan putih atau golput," kata Komisioner KPU Provinsi Banten Agus Sutisna di Lebak, Selasa.
Pelaksanaan Pemilu tahun 2019 merupakan hajat nasional untuk memilih pemimpin di antaranya pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota juga Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Masyarakat berhak menggunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin tersebut, karena konsep ajaran Islam memilih pemimpin itu hukumnya wajib fardhu ain.
Dalam salah satu hadist Rasullah menyatakan bahwa kalau kalian berjalan berdua, tentu salah satu di antaranya harus ada pemimin.
Apalagi, mengurus ratusan juta orang itu tentu harus memiliki pemimpin.
Namun, pemilihan calon pemimpin itu tergantung pilihan hati nurani masing-masing setelah melihat penilaian treck record, rekam jejak, karakter, misi dan visi mereka.
"Kami berharap Pemilu 2019 berjalan sukses, damai,aman dan kondusif," katanya.
Menurut dia, masyarakat wajib berpartisipasi menggunakan hak pilih pada Pemilu menunjukan tanggung jawab moral.
Dengan berpartsipasi itu,kata dia, setiap orang memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang dinilai terbaik.
Apabila, mereka golput tentu mereka tidak memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin.
"Kami sebagai penyelenggara Pemilu terus bekerja keras untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar partisipasi masyarakat meningkat," katanya.
Ia menambahkan, partisipasi suara Pemilu di Provinsi Banten ditargetkan sekitar 75 sampai 70 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).
Kemungkinan target partisipasi sebesar itu bisa terealisasi dengan optimalnya sosialisasi Pemilu 2019.
"Kami optimistis Pemilu 2019 lebih baik dan berlangsung damai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami berharap imbauan ini dapat direalisasikan oleh masyarakat dengan menggunakan hak suara dan tidak masuk golongan putih atau golput," kata Komisioner KPU Provinsi Banten Agus Sutisna di Lebak, Selasa.
Pelaksanaan Pemilu tahun 2019 merupakan hajat nasional untuk memilih pemimpin di antaranya pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota juga Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Masyarakat berhak menggunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin tersebut, karena konsep ajaran Islam memilih pemimpin itu hukumnya wajib fardhu ain.
Dalam salah satu hadist Rasullah menyatakan bahwa kalau kalian berjalan berdua, tentu salah satu di antaranya harus ada pemimin.
Apalagi, mengurus ratusan juta orang itu tentu harus memiliki pemimpin.
Namun, pemilihan calon pemimpin itu tergantung pilihan hati nurani masing-masing setelah melihat penilaian treck record, rekam jejak, karakter, misi dan visi mereka.
"Kami berharap Pemilu 2019 berjalan sukses, damai,aman dan kondusif," katanya.
Menurut dia, masyarakat wajib berpartisipasi menggunakan hak pilih pada Pemilu menunjukan tanggung jawab moral.
Dengan berpartsipasi itu,kata dia, setiap orang memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang dinilai terbaik.
Apabila, mereka golput tentu mereka tidak memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin.
"Kami sebagai penyelenggara Pemilu terus bekerja keras untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar partisipasi masyarakat meningkat," katanya.
Ia menambahkan, partisipasi suara Pemilu di Provinsi Banten ditargetkan sekitar 75 sampai 70 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).
Kemungkinan target partisipasi sebesar itu bisa terealisasi dengan optimalnya sosialisasi Pemilu 2019.
"Kami optimistis Pemilu 2019 lebih baik dan berlangsung damai," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019