Lebak (Antaranews Banten) - Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Banten, kembali menikmati harga getah karet menembus Rp9000 per kilogram sehingga dapat meraup keuntungan juga dapat menutupi biaya produksi.
   
 "Kita baru kali ini merasa lega dan senang harga karet kembali naik, karena beberapa tahun terakhir anjlok hingga Rp4.000 per kilogram," kata H Sukatma (50) seorang petani karet warga Desa Sindangwangi Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak, Minggu.
     
Para petani kini bersemangat menggeluti usaha perkebunan karet karena harga di pasaran menembus Rp9000 per Kg.
     
Mereka petani sebelumnya membiarkan perkebunan karet hingga dipadati ilalang dan rerumputan akibat harga anjlok itu.
     
Saat ini, harga karet mengalami kenaikan dan ditampung pabrik di Rangkasbitung Rp9.000 per kilogram.
     
Kenaikan harga karet itu, tentu petani terbantu pendapatan juga dapat menutupi biaya produksi.
     
"Kami memperkerjakan lagi sebanyak 20 orang menyusul harga karet melonjak," katanya menjelaskan.
     
Sukatma mengatakan, dirinya kini kembali merawat perkebunan karet seluas tiga hektare dan mampu memproduksi getah karet sebanyak tiga ton per bulan.
     
Produksi tiga ton itu, kata dia, jika diakumulasikan dengan harga Rp9000/Kg, maka menghasilkan uang sebesar Rp27 juta per bulan.
    
"Kami berharap kenaikan harga karet dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani," katanya menjelaskan.
     
Armadi (55), seorang petani karet warga Cimarga  Kabupaten Lebak, mengaku dirinya merasa lega setelah harga karet terjadi kenaikan dan dipastikan menjadikan andalan ekonomi petani.
     
"Kami minta pemerintah dapat melindungi petani karet dengan kebijakan yang bisa menguntungkan bagi mereka," ujarnya.
     
Sementara itu, Makruf (45) seorang petani warga Desa Sangiang Tanjung Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya sebelumnya sempat putus asa karena harga karet anjlok hingga di tingkat penampung sebesar Rp3.000-4.000 per kilogram.
     
Harga tersebut, tentu tidak sebanding dengan nilai produksi sehingga banyak petani beralih profesi lain seperti buruh bangunan maupun pergi ke Jakarta mencari pekerjaan baru. 
     
Bahkan, sebagian mereka terpaksa menjual atau menggadaikan lahan perkebunan karet miliknya ke tetangga maupun saudara.
     
Namun, saat ini harga karet kembali melonjak dan memberikan harapan untuk mengelola usaha perkebunan itu.
     
"Kami optimistis kenaikan harga karet dipastikan petani mengembangkan kembali perkebunan karet," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019