Serang (Antaranews Banten) - Kementerian pariwisata menyiapkan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk pemulihan atau recovery pariwisata Selat Sunda yakni sejumlah kawasan wisata pantai di Anyer, Kabupaten Serang, Pandeglang dan juga di Provinsi Lampung.
    
''Total anggaran untuk jangka pendek ini Rp15 miliar. Menurut saya ini cukup karena untuk anggaran operasional yang sifatnya kordinasi dan lainnya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahaya usai rapat kordinasi pemulihan pariwisata Selat Sunda di Anyer Kabupaten Serang, Jumat.
    
Sedangkan anggaran terkait pembangunan infrastruktur atau sarana umum lainnya, kata dia, dianggarakan di masing-masing lembaga dan kementerian terkait contohnya untuk pembangunan dermaga oleh Kementerian Perhubungan atau jembatan dan jalan oleh Kementerian PUPR.
     
''Untuk di Banten ini saya belum menerima detailnya, kalau untuk Lombok sudah ada," kata dia.
     
Ia mengatakan, dalam masa pemulihan pariwisata Selat Sunda tersebut, ia berjanji akan datang setiap bulan ke Banten selama masa pemulihan termasuk ke Lampung.
     
''Ini kali ke dua saya datang ke Anyer, berikutnya akan ke Carita dan Tanjung Lesung," kata Arief Yahya.
     
Selain anggaran yang dikhususkan untuk pemulihan tersebut, kata dia, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata Tahun Angagran 2019 untuk Banten Rp9 miliar dan juga Lampung Rp33 miliar juga sudah bisa dieksekusi atau digunakan untuk program-program yang sudah direncanakan oleh masing-masing daerah, dalam upaya membantu pemulihan pariwisata di Banten dan Lampung.
     
''Untuk yang Rp9 miliar dan Rp33 miliar dari DAK Pariwisata sudah bisa digunakan. Saya detailnya tidak hafal, tapi biasanya itu untuk membuat jalan setapak, amenitas, menara pandang, gazebo atau yang lainnya," kata Arief yahya.
    
Menteri Arief dalam rakor tersebut memaparkan sejumlah strategi terkait dengan upaya pemulihan pariwisata di Banten-Lampung pasca-tsunami Selat Sunda. Strategi dimaksud diantaranya merencanakan aksi yang difokuskan untuk pemulihan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan kepariwisataan, strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak, serta pemulihan destinasi pariwisata yang terdampak.
     
Sedangkan 'quick recovery', kata Menpar, akan dilakukan melaui event-event baik yang masuk kalender event nasional maupun lokal event.
     
''Even daerah yang masuk kalender nasional kita dukung termasuk yang lokal even juga akan kita dukung. Bagi daerah yang sudah siap, silahkan laksanakan dalam upaya pemulihan ini, akan kami dukung," kata dia.  
      
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menggelar rapat kordinasi (Rakor) strategi pemulihan pariwisata pasca-bencana tsunami Selat Sunda di Hotel Marbella Anyer, Kabupaten Serang, di Serang.
     
Dalam kesempatan tersebut, Menpar Arief Yahya memberikan pengarahan mengenai upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata bersama Pemprov Banten dan Provinsi Lampung serta kabupaten/kota yang terdampak tsunami Selat Sunda, untuk pemulihan sektor pariwisata, khususnya wisata pantai yang terdampak tsunami tersebut. Selain itu, menpar juga melakukan dialog dengan para pelaku wisata dari seperti Asita, PHRI, HPI, Balawistda serta pihak manajemen hotal yang merasakan dampak bencana tersebut terhadap pariwisata pantai.
     
''Kita sepakat melakukan program-program Selat Sunda Bangkit," kata Menpar Arief Yahya.
      
Pihaknya berasama pemerintah daerah berupaya melakukan pemulihan sektor pariwisata dampak dari Tsunami tersebut untuk Banten dan Lampung maksimal selama enam bulan.







 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019