Pandeglang, (Antaranews Banten) - Masyarakat korban tsunami di sejumlah lokasi pengungsian di Kabupaten Pandeglang merayakan pergantian tahun baru dengan menggelar doa dan shalat istighatsah.

"Kita lebih baik berdoa kepada Allah Swt agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya," kata Ahmad, warga pengungsi di Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Senin.

Perayaan tahun baru itu tentu disambut masyarakat yang terdampak tsunami dengan berdoa dan shalat istighatsah.

Doa dan shalat istighatsah itu dipimpin ulama setempat agar Allah Swt memberikan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan setelah diterjang tsunami itu.  Selain itu juga diberikan keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya bencana alam.

"Kami berharap doa itu dapat memberikan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera," katanya menjelaskan.

Begitu juga Muhamad Agus mengatakan dirinya bersama pengungsi lain juga pada malam perayaan tahun baru doa, zikir dan shalat istighatsah.

Bencana tsunami itu merupakan ujian, sehingga harus banyak mengingat Allah dan beribadah kepadanya.  Sebab, manusia tidak berdaya upaya dihadapan Allah Swt.

Dengan doa ini, kata dia, diharapkan warga yang dilanda tsunami itu dapat menatap ke depan hidup menjadi lebih baik.

"Kami yakin melalui doa itu diberikan keselamatan juga melimpah rejeki yang halal," kata Muhamad Agus yang mengungsi di Kecamatan Labuan.

Sementara itu, sejumlah pengungsi di GOR Futsal Labuan menggelar istigosah agar diberikan ketabahan dan kesabaran dengan ujian tersebut.

Mereka meyakini melalui doa dan istigosah bersama diharapkan dikabulkan Allah Swt dengan tahun baru 2019 diberikan keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.

"Semua kita serahkan apapun kepada Yang Maha Kuasa,termasuk bencana alam dan tidak disesali,meskipun menelan korban jiwa dan kerusakan material," kata Sukri, warga Kampung Teluk Labuan, Pandeglang.***3***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018