Pandeglang, (Antaranews Banten) - Masyarakat Pantai Carita,Kabupaten Pandeglang, sejak delapan hari terakhir diterjang bencana tsunami masih bertahan di pengungsian di kawasan Gunung Durung untuk berlindung dari ancaman gelombang besar.

"Kita lebih baik tinggal di pengungsian dulu, sebelum dinyatakan aman dari ancaman  bencana tsunami,"  kata Ketua RT Kampung Gunung Durung Anda Suhenda, Senin.

Penduduk Kampung Durung yang lokasi di pesisir Pantai Carita sangat terdampak terjangan gelombang tsunami.

Saat ini, jumlah  warga yang mengungsi di kawasan Gunung Durung sekitar 200 kartu keluarga (KK).

Mereka tinggal di pengungsian Gunung Durung menempati rumah keluarga, masjid dan sekolah.

"Kami siap kembali ke rumah setelah ada kejelasan dan pengumuman yang dikeluarkan pemerintah daerah," katanya menjelaskan.

Menurut dia, masyarakat yang tinggal di pengungsian belum berani kembali ke rumah, karena kondisi Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi.  Sebab, penyebab tsunami itu akibat longsoran dari tubuh Anak Krakatau.

Apabila, aktivitas kegempaan Anak Krakatau sudah kembali normal dan kemungkinan warga kembali ke rumah.

Saat ini, masyarakat yang berani melihat rumah miliknya pada siang hari saja, dan jika tidur tinggal di pengungsian.

Pihaknya mengapresiasi penyaluran logistik baik dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta,universitas hingga berbagai elemen masyarakat.

Penyaluran logistik itu berupa bahan pokok, mie instan, minuman kemasan, susu, tikar, selimut dan pakaian bekas.

Selama ini, masyarakat yang tinggal di pengungsian tercukupi kebutuhan konsumsi makan dan minum.   Selain itu juga tersedia dapur umum,termasuk pelayanan kesehatan.

"Kami bersama warga merasa aman dan nyaman juga tidak kekurangan  makanan," katanya menambahkan.

Rani, warga pengungsi menyatakan dirinya hingga kini masih trauma karena terjangan gelombang besar teringat dan menakutkan.

Terjangan gelombang tsunami sebanyak tiga kali diawali suara gemuruh hingga merobohkan rumah miliknya.

Beruntung, gelombang tsunami itu begitu cepat surut dan tidak ada lagi ombak susulan.

"Kami tidak terbayangkan jika tsunami itu berlangsung 20 menit dan ada ombak susulan dipastikan warga banyak korban jiwa," katanya.

Ia mengaku dirinya  dan keluarga cepat berlarian untuk menyelamatkan ke kawasan Gunung Durung yang lokasinya tidak begitu jauh.

Saat ini, kawasan Gunung Durung dinyatakan aman dari gelombang besar karena letaknya perbukitan.

"Kami memperkirakan ketinggian gelombang tsunami itu sekitar 6 meter," ujarnya. ***3***
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018