Pandeglang (Antaranews Banaten) - Sebanyak 14.395 warga Kabupaten Pandeglang, Banten, hingga kini masih bertahan di lokasi lokasi pengungsian karena dikhawatirkan terjadi bencana susulan sehubungan Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi letusan, lava pijar dan abu vulkanik.
     
"Kami belum berani kembali ke rumah," kata Ahmad Yani, warga Lantera, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Jumat.
     
Bencana gelombang tsunami yang dialami, Sabtu (22/12) malam sangat menakutkan dengan beberapa menit permukiman hancur juga kendaraan terseret.
     
Namun, beruntung warga Lentera yang lokasinya berdekatan Pantai Labuan sebagian besar selamat dan hanya beberapa warga yang meninggal dan luka-luka.
     
"Kami untuk sementara lebih nyaman tinggal di pengungsian," katanya.
     
Royani, seorang pengungsi di Pagelaran, Pandeglang mengatakan dirinya bersama pengungsi lainnya belum berani pulang ke rumah.
     
Meski,tinggal di pengungsian sudah enam hari sejak terjadi bencana tsunami.
     
Masyarakat yang terdampak tsunami hingga kini merasa ketakutan bencana susulan,terlebih Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan letusan dan lava pijar serta abu vulkanik.
     
Selain itu juga belum ada jaminan keamanan yang dikeluarkan dari instansi terkait yang memerintahkan kembali ke rumah masing-masing.
     
Disamping itu juga BMKG mengeluarkan status siaga dari seblumnya waspada.
     
"Kami berani kembali ke rumah setelah ada jaminan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang," kata warga Teluk Labuan.
     
Sarminah, seorang nenek bersama cucunya tinggal di Masjid di Kecamatan Cikedal mengaku dirinya dengan keluarga sudah enam hari terakhir ini tinggal di pengungsian. 
     
Ia sempat kembali pulang kemarin, namun air laut yang kembali pasang membuatnya beserta keluarga ketakutan dan panik. Apalagi, rumahnya hanya berjarak 50 meter dari Pantai Labuan.
     
"Kami sudah kembali ke rumah , namun tiba-tiba air laut pasang dan warga berlarian menyelamatkan diri," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Daerah I Sekertariat Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Agus Priyadi Mustika membenarkan, ribuan warga yang terdampak tsunami masih bertahan di pengungsian. 
     
Mereka tersebar di Kecamatan Labuan, Jiput, Menes, Pulau Sari, Cikedal, Angsana, Cigeulis, Carita, Sukaresmi, Sumur, Panimbang dan Pagelaran.
     
Berdasarkan data posko utama warga Pandeglang yang masih bertahan di pengungsian sebanyak 14. 395 orang.
     
"Semua warga yang tinggal di pengungsian dalam kondisi baik dan sehat juga penyaluran logistik masih berlangsung," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018