Pandeglang (Antaranews Banten) - Destinasi wisata pesisir pantai Pandeglang,Banten, akhir pergantian tahun baru itu tampak lesu akibat dampak bencana tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12).
     
"Biasanya, tiga hari menjelang pergantian tahun baru sudah ramai pengunjung,namun kini sepi dan tidak satu pun wisatawan yang datang ke sini," kata Hendra, seorang pengelola wisata Pantai Carita, Jumat.
     
Gelombang tsunami yang memprokprondakan pesisir pantai Selat Sunda tentu para pengelola wisata merasa terpukul pada akhir pergantian tahun baru tersebut.
     
Saat ini, lokasi-lokasi wisata pesisir pantai relatif sepi pengunjung, karena cuaca di daerah ini kurang bersahabat.
     
Apalagi, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih aktif mengeluarkan erupsi lava pijar dan abu vulkanik.
     
Kemungkinan pengunjung untuk merayakan pergantian tahun baru merasa ketakutan karena khawatir terjadi bencana susulan.
     
"Kami bersama tenaga kerja terpaksa menganggur akibat tsunami itu," katanya.
     
Begitu Suhendro, seorang pemilik rumah makan di kawasan pantai Carita, Pandeglang mengaku dirinya hingga kini masih tutup karena tidak ada pengunjung wisatawan.
     
Pergantian akhir tahun itu, kata dia, diibaratkan petani mengalmi puso atau gagal panen.
     
Semestinya, kata dia, pergantian tahun baru itu mendulang rupiah dari pengunjung wisatawan, tetapi kini dipastikan tidak membuka usaha.
     
"Kami merugi jika membuka rumah makan itu, namun tidak ada pembelinya," kata Suhendro sambil menyatakan saat peristiwa tsunami selamat dan tidak terkena gelombang laut.
     
Berdasarkan pantauan, menunjukan sejumlah lokasi wisata di pesisir Pandeglang mulai kawasan Pantai Carita, Labuan, Tanjung Lesung dan Pulau Umang tampak lesu dan tidak ada pengunjung.
     
Padahal, tahun-tahun sebelumnya tiga hari menjelang pergantian tahun baru banyak pengunjung.
     
"Kami yakin dampak tsunami itu tentu bukan saja pengelola wisata yang merugi, tetapi pedagang asongan pun menganggur," kata Yani, warga Labuan Pandeglang.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018