Pandeglang (Antaranews Banten) - Penanganan bencana tsunami di pesisir Pandeglang melibatkan sebanyak 3.200 personel guna melakukan evakuasi juga penyaluran bantuan logistik.
     
"Kami berharap penanganan itu cepat bergerak untuk membantu warga yang terdampak tsunami," kata Bupati pandegalng Irna Narulita di Labuan, Banten, Rabu.
     
Penanganan bencana tsunami terus dilakukan secara optimal di daerah-daerah terdampak tsunami di 10 kecamatan agar bisa ditangani dengan baik.
     
Mereka petugas melibatkan 3.200 personel, di antaranya TNI sekitar 1.800 personel, Polri 1.300 personel, BNPB, Basarnas dan BPBD.
     
Selain itu juga dibantu relawan-relawan dari berbagai organisasi kemasyarakan, seperti OKP Pemuda Pancasila dan Tagana.
     
Petugas penanganan tsunami difokuskan di daerah Panimbang dan Sumur, karena banyak korban yang belum ditemukan.
     
Disamping juga petugas membantu menyalurkan bantuan logistik di tempat pengungsian maupun di kantor desa setempat.
     
"Kita mengutamakan pencarian jenazah yang belum ditemukan bisa ditemukan juga menyalurkan bantuan logistik," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, dari 10 kecamatan yang terdampak tsunami, namun kondisi yang lebih parah di empat  kecamatan antara lain Pantai Carita, Labuan, Panimbang, dan Sumur.
     
Di empat kecamatan itu jumlah korban meninggal,luka-luka dan kerusakan infrastuktur cukup tinggi.
     
Saat ini, petugas gabungan terus melakukan penyisiran evakuasi dan membersihkan puing-puing.
     
"Kami menerima laporan korban meninggal sudah mencapai di atas 300 orang," katanya.
     
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi mengatakan kepolisian juga membantu untuk melakukan evakuasi, pengidentifikasian nama korban juga penyaluran bantuan logistik bagi warga yang terdampak tsunami.
     
"Kami melibatkan 1.300 personel,termasuk Brimob untuk penanganan pascabencana tsunami itu," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018