Serang (Antaranews Banten) - Dinas Pertanian Provinsi Banten menggagas 'rice center' (pusat perberasan) di Banten dalam upaya mengamankan gabah atau beras petani supaya tidak dijual ke luar.
''Tujuannya untuk meningkatkan produksi gabah ptani, kemudian produknya tertahan di Banten alias tidak dijual ke luar dan uangnya bergulir di Banten," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang Jumat.
Ia mengatakan, pusat perberasan Banten tersebut akan dipusatkan di wilayah kerja pembangunan (WKP) 3 di Banten yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
''Titiknya di daerah Cikeusik dan Wanasalam. Tahun depan kita siapkan DED-nya, supaya 2010 bisa langsung jalan bersama lahirnya BUMD Agrobisnis Banten," kata Agus.
Menurut Agus, rice center tersebut nantinnya akan menjadi bagian dari BUMD Agrobisnis seiring dengan lahirnya perda penyelenggaraan pembangunan pertanian di Banten.
Dengan adanya rice cenetr tersebut, kata dia, nantinya diharapkan akan mampu memproduksi beras dalam satu jam sebanyak tiga ton dan beras tersebut bisa disuply bagi ASN Banten, sebelum dijual ke daerah lainnya.
''Ini untuk menjaga keseimbangan harga dan juga bisa menjaga inflasi daerah," kata dia.
Namun demikian, kata Agus, saat ini masih terkendala infrastruktur jalan yang menuju poros produksi di sentra-sentra padi di wilayah Selatan Banten. Sehingga diharapkan dengan perbaikan infrasttruktur jalan di daerah tersebut, akan mempermudah jalur distribusi dan transportasi untuk angkutan beras dan hasil produksi pertanian lainnya.
'"Kita juga tidak ingin mematikan para tengkulak yang ada di sana, tapi setidaknya ada alternatif dan dukungan dari para petani Banten untuk meningkatkan kesejahteraannya," kata Agus Tauchid.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
''Tujuannya untuk meningkatkan produksi gabah ptani, kemudian produknya tertahan di Banten alias tidak dijual ke luar dan uangnya bergulir di Banten," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang Jumat.
Ia mengatakan, pusat perberasan Banten tersebut akan dipusatkan di wilayah kerja pembangunan (WKP) 3 di Banten yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
''Titiknya di daerah Cikeusik dan Wanasalam. Tahun depan kita siapkan DED-nya, supaya 2010 bisa langsung jalan bersama lahirnya BUMD Agrobisnis Banten," kata Agus.
Menurut Agus, rice center tersebut nantinnya akan menjadi bagian dari BUMD Agrobisnis seiring dengan lahirnya perda penyelenggaraan pembangunan pertanian di Banten.
Dengan adanya rice cenetr tersebut, kata dia, nantinya diharapkan akan mampu memproduksi beras dalam satu jam sebanyak tiga ton dan beras tersebut bisa disuply bagi ASN Banten, sebelum dijual ke daerah lainnya.
''Ini untuk menjaga keseimbangan harga dan juga bisa menjaga inflasi daerah," kata dia.
Namun demikian, kata Agus, saat ini masih terkendala infrastruktur jalan yang menuju poros produksi di sentra-sentra padi di wilayah Selatan Banten. Sehingga diharapkan dengan perbaikan infrasttruktur jalan di daerah tersebut, akan mempermudah jalur distribusi dan transportasi untuk angkutan beras dan hasil produksi pertanian lainnya.
'"Kita juga tidak ingin mematikan para tengkulak yang ada di sana, tapi setidaknya ada alternatif dan dukungan dari para petani Banten untuk meningkatkan kesejahteraannya," kata Agus Tauchid.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018