Lebak (Antaranews Banten) - Perajin kopi bubuk merk "Lebak" meraup keuntungan pada kegiatan pameran "Pekan ekonomi kreatif" yang digelar pemerintah Kabupaten Lebak untuk membantu promosi produk usaha micro kecil dan menengah (UMKM).
   
 "Kami sangat terbantu adanya pameran itu,karena omzet pendapatan meningkat," kata Milan (45) seorang perajin kopi merk "Lebak" saat ditemui di stand pameran "Pekan ekonomi kreatif" di Lebak, Sabtu.
     
Produk kopi merk "Lebak" belum genap setahun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak enam orang mulai berkembang.
     
Meski pemasaran produk kopi tersebut belum masuk ke pasar domestik, namun prosfek usaha cukup menjanjikan kesejahteraan.
     
Saat ini, dirinya memasarkan produk kopi melalui penggunaan teknologi internet secara online.
     
Harga kopi bubuk merk "Lebak" bervariasi antara Rp2.000 sampai Rp50.000 per kemasan.
     
Ia juga menerima pesanan dari luar daerah, seperti Jakarta, Bogor dan Bandung.
     
Pemerintah daerah sangat mendorong kemajuan usaha kopi merk "Lebak" dengan memberikan pembinaan-pembinaan hingga pemberian sertifikasi halal yang diterbitkan MUI Provinsi Banten.
     
Selain itu juga peningkatan kualitas pengemasan hingga pemasangan barcode produk.
     
Bahkan, dirinya juga diikutsertakan untuk mengisi kegiatan pameran "Pekan ekonomi kreatif".
     
"Kami selama sepekan terakhir bisa meraup keuntungan sekitar Rp20 juta melalui pameran itu," ujarnya.
     
Menurut dia, kelebihan kopi merk "Lebak" rasanya pahit,  hangat dan beraroma juga tidak menggunakan bahan pengawet.
     
Selain itu  juga masuk organik karena didatangkan dari petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak.
     
Perkebunan kopi itu dipastikan tidak terpapar pupuk kimia karena tumbuh di lahan-lahan perbukitan.
     
"Kami menampung kopi jenis arabica, karena berkembang di Kabupaten Lebak," katanya.
     
Ia mengatakan,  banyak pengunjung membeli kopi merk "Lebak" dengan jumlah banyak.
     
Kemungkinan besar mereka  berasal dari Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor.
     
Mereka membeli kopi tersebut untuk dijadikan oleh-oleh atau buah tangan.
     
Pengunjung tertarik membeli kopi merk "Lebak" setelah meminum secara gratis yang disediakan di stand itu.
     
"Kami berharap ke depan produk kopi merk "Lebak" bisa menembus pasar domestik dan mncanegara," katanya.
     
Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Siti Samsiah mengatakan saat ini jumlah perajin kopi cukup berkembang karena didukung bahan baku melimpah.
   
Kehadiran perajin kopi tentu dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
   
Saat ini, produk kopi lokal yang sudah terkenal diantaranya merk "Leuit Badui dan "Kupu-kupu".
     
"Kami terus mengoptimalkan pembinaan agar produk kerajinan kopi bisa menjadikan andalan ekonomi masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018