Serang, (Antaranews Banten)  - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mendorong Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banten terus ditingkatkan lagi dari angka 60 persen dari 976.692 anak usia PAUD, yaitu anak usia 3-6 tahun yang ada di Banten, pada tahun 2017 lalu.

"Tentu saja kami Pemprov Banten akan melakukan dukungan semaksimal mungkin sesuai dengan kewenangan yang kami miliki dalam hal mendorong tercapainya APK PAUD yang ideal," kata Andika pada acara pembukaan Jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD se-Banten yang digelar oleh Himpaudi atau Himpunan PAUD Indonesia Provinsi Banten 2018 di Serang, Rabu (5/12).

Andika mengatakan, siklus kehidupan anak usia 3-6 tahun diyakini sebagai periode keemasan dalam membangun karakter dan kecerdasan komprehensif penguatan pendidikan karakter sudah harus dimulai sejak anak lahir. 

Menurut dia, pendidik dan tenaga kependidikan di lembaga PAUD memegang peran penting dalam pembentukan karakter sejak dini. 

"Sebagai garda terdepan, tertumpu pada para pendidik dan pengelola PAUD harus profesional dan berkualitas. Serta dapat memberi kesempatan belajar bagi anak usia dini secara merata di seluruh desa, kelurahan, kecamatan sampai kabupaten," katanya.

Andika mengungkapkan, Data Neraca Pendidikan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menunjukkan bahwa Satuan Pendidikan PAUD di Provinsi Banten mencapai 5.848 dengan jumlah peserta didik sebanyak 187.549 dan jumlah guru PAUD sebanyak 9.099 orang. 

"Pemerintah Provinsi Banten terus mendorong agar para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, agar senantiasa meningkatkan kemampuan dan profesionalisme mendampingi anak-anak bermain sambil belajar di pendidikan usia dini dengan pola asah, asuh dan asih yang berkualitas," katanya.

Terkait itu, kata Andika, PAUD merupakan garda terdepan dalam membangun keunggulan sumber daya manusia. Keunggulan kualitas sumber daya manusia berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, sehingga semakin baik tingkat kualitas modal manusia (human capital) akan semakin baik pula tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa satu generasi ke arah kemajuan. Pemerintah pusat saat ini, kata dia, sedang mendorong program penguatan pendidikan karakter dengan lima nilai utama yaitu nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong royong dan religius. 

"Pendidikan karakter membentuk sikap yang dapat membawa satu generasi ke arah kemajuan,” imbuhnya. 

Ketua Himpaudi Banten Adde Rosi Chaerunnisa mengatakan, menuju 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045 nanti yang oleh Kemendikbud dicanangkan sebagai masa kebangkitan generasi emas, dimana Bangsa Indonesia meyakini akan memiliki generasi-generasi yang potensial dalam kemerdekaannya. 

Hal itu, kata dia, dikarenakan Indonesia mendapatkan bonus demografi (tahun 2010-2035) berupa jumlah usia produktif (15-64 tahun) yang paling besar sepanjang sejarah. 

"Sehingga populasi usia produktif inilah yang akan dijadikan sebagai modal membangun “generasi emas” pada tahun 2045 mendatang. Karena itu, sangat penting untuk merekonstruksi dan mereformulasi desain pendidikan karakter yang dapat mendukung terciptanya generasi emas bangsa Indonesia," katanya. ***4***

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018