Tangerang (Antaranews Banten) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Provinsi Banten, mulai tahun depan akan menyasar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi peserta.
  
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banteng, Teguh Purwanto di Tangerang, Selasa, mengatakan sampai saat ini sektor UMKM belum tersentuh oleh jaminan perlindungan sosial.
  
"Sektor informal dan UMKM menjadi prioritas dalam target di 2019. Tahun depan kami menargetkan Rp5-Rp5,6 triliun. Partisipasi tenaga kerja tahun depan ditargetkan menjadi 2 juta orang dari yang saat ini 1.450.000 peserta," katanya.
  
Menurut dia, Banten menjadi salah satu penyumbang iuran tersebesar setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
  
"Tahun ini saja kami sudah mencapai Rp4,4 triliun. Kami suka mengundang perusahaan-perusahaan besar agar dapat berinteraksi, sehingga akan mempermudah jika melakukan pembayaran," ujarnya.
  
Data yang diperoleh, sampai saat ini sudah 22.074 perusahaan se-Provinsi Benten yang telah ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakernaan.
  
Jumlah tersebut meningkat sebesar 2.194 dari target yang ditentukan sebelumnya sebesar 19.880 perusahaan.
   
Adapun realisasi lainnya, sambung Teguh, terdapat pada jumlah Tenaga Kerja Penerima Upah (TKPU) adalah 477.408 perserta dari target 431.784 perserta.
  
Khusus Bukan Penerima Upah (BPU), peserta yang telah terealisasi mencapai 477.408 peserta dari target sebesar 140.991 dan terealisasi 477.408 perserta.
  
Selain itu, pada Jasa Konstruksi (Jakon) telah terealisasi 303.349 perserta dari target sebelumya 319.506 peserta. "Ada beberapa yang belum terealisasi, saya optimis di Desember akan tercapai semuanya," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018