Tangerang (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, telah memetakan sebanyak 21 lokasi untuk dijadikan sebagai budidaya ikan air tawar memenuhi kebutuhan penduduk setempat.

Kepala Seksi Teknologi Produksi dan Usaha Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Sugih Surya Galih di Tangerang, Kamis, mengatakan sudah melakukan survei untuk penetapan dari 21 lokasi tersebut.

"Lokasi budidaya ikan tersebut merupakan lahan milik pemerintah daerah dan dianggap strategis," katanya.

Sugih mengatakan survei tersebut adalah rekomendasi yang diberikan aparat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), karena belakangan ini produksi ikan air tawar berkurang.

Sedangkan lahan budidaya ikan itu tersebar di Kecamatan Sepatan ada tujuh titik, Kecamatan Cisauk (empat titik), dan satu titik di Kecamatan Jambe.

Menurut dia, bila lokasi itu telah ditetapkan maka potensi besar untuk dapat membudidayakan ikan yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat.

Pihaknya melakukan survei diantaranya menyangkut keberadaan air yang memadai dan ada akses jalan masuk ke lokasi.

Setelah survei dilakukan maka dibuatkan rancangan menyeluruh pekerjaan agar dapat dilakukan pada tahun anggaran 2019.

Dia menambahkan ada empat jenis ikan yang hendak dibudidayakan seperti lele, gurame, mas dan nila, adalah komoditas unggulan, karena dianggap berhasil oleh peternak ikan setempat.

Untuk mewujudkan sentra perikananan tersebut maka perlu dimasukkan unsur teknologi perikanan terkini agar dapat menghasilkan secara maksimal.

Produksi ikan di wilayah ini hanya mampu lima hingga 10 ton per hari, maka setelah adanya sentra tersebut diharapkan dapat meningkat.

Kebutuhan ikan di Tangerang Raya sekitar 60 ton per hari, tapi saat ini hanya dapat dipenuhi sekitar 50 persen dan selebihnya dipasok dari Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.


 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018