Tangerang (Antaranews Bante) - Pemkot Tangerang terus melakukan pembangunan tanggul, turap, tandon, sumur resapan, rumah pompa, hingga penjajakan inovasi dengan Jepang untuk teknologi Rainwater Harvesting System dalam menanggulangi bencana banjir.
"Sampai dapur umum dari Kodim dan patroli dari Polres semua peralatan siap siaga. Jadi saya atas nama pemerintah kota dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bahu membahu menjaga Kota Tangerang.
Mudah-mudahan tetap aman dan kondusif," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang kamis.
Terkait genangan air yang terjadi dibeberapa titik saat hujan turun, Arief mengajak masyarakat untuk berpartisipasi akif dengan membuat lubang biopori.
"Kita terus gelorakan masyarakat untuk buat sumur biopori yang super jumbo, jadi butuh bantuan dari masyarakat dan rasanya kerja keras kami semua tidak akan bisa lebih baik tanpa peran serta masyarakat," katanya.
Arief juga menginginkan titik banjir di Kota Tangerang yang tadinya berjumlah 33 titik dan tersisa dua titik ditahun ini, di tahun 2019 akan betul-betul teratasi seluruhnya.
"Mudah-mudahan, Insya Allah mohon do'anya. Karena lebih baik kita mengantisipasi daripada tanpa kesiapan apapun saat bencana datang tiba-tiba," tandas Arief.
Sebelumnya, telah dilaksanakan Apel Siaga Bencana 2018 dengan melibatkan sebanyak 700 personil mulai dari unsur TNI, Polri, PLN, BMKG, BPBD, PMI, Dishub, DLH, Dinas PUPR, RAPI, Satpol PP dan masih banyak lagi.
Dalam apel ini pun digelar simulasi penyelamatan korban saat terjadi bencana yang dilakukan oleh BPBD Kota Tangerang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Sampai dapur umum dari Kodim dan patroli dari Polres semua peralatan siap siaga. Jadi saya atas nama pemerintah kota dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bahu membahu menjaga Kota Tangerang.
Mudah-mudahan tetap aman dan kondusif," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang kamis.
Terkait genangan air yang terjadi dibeberapa titik saat hujan turun, Arief mengajak masyarakat untuk berpartisipasi akif dengan membuat lubang biopori.
"Kita terus gelorakan masyarakat untuk buat sumur biopori yang super jumbo, jadi butuh bantuan dari masyarakat dan rasanya kerja keras kami semua tidak akan bisa lebih baik tanpa peran serta masyarakat," katanya.
Arief juga menginginkan titik banjir di Kota Tangerang yang tadinya berjumlah 33 titik dan tersisa dua titik ditahun ini, di tahun 2019 akan betul-betul teratasi seluruhnya.
"Mudah-mudahan, Insya Allah mohon do'anya. Karena lebih baik kita mengantisipasi daripada tanpa kesiapan apapun saat bencana datang tiba-tiba," tandas Arief.
Sebelumnya, telah dilaksanakan Apel Siaga Bencana 2018 dengan melibatkan sebanyak 700 personil mulai dari unsur TNI, Polri, PLN, BMKG, BPBD, PMI, Dishub, DLH, Dinas PUPR, RAPI, Satpol PP dan masih banyak lagi.
Dalam apel ini pun digelar simulasi penyelamatan korban saat terjadi bencana yang dilakukan oleh BPBD Kota Tangerang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018