Lebak (Antaranews Banten) - Produksi jagung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga Oktober 2018 mencapai 21.500 ton dengan areal panen seluas 7.596 hektare.
     
"Kami mengapresiasi produksi jagung bulan ini meningkat dibandingkan bulan September 2018 mencapai 16.230 ton," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Distabun Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Lebak, Rabu.
     
Peningkatan produksi jagung tersebut dipastikan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
     
Pendapatan petani bisa menghasilkan uang Rp15 juta per hektare dengan harga pipilan Rp3.000/kg jika produktivitas rata-rata lima ton per hektare.
     
Saat ini, petani mulai menggeliat membudidayakan pertanian jagung, selain tanaman padi dan hortikultura.
     
Kemungkinan besar produksi jagung ke depan menjadikan andalan ekonomi petani, sehingga menyumbangkan kesejahteraan keluarga.
     
Karena itu, pihaknya mendorong petani agar melaksanakan percepatan tanam jagung Semtember-Desmber 2018.
     
Selama ini, tanaman jagung tumbuh subur juga tidak ada serangan hama dan penyakit tanaman.
     
Kebanyakan petani menanam jagung dengan benih unggul jenis varietas metro karena produktivitasnya cukup tinggi.
     
"Kami berharap petani terus meningkatkan rekayasa teknologi cara bertanam jagung agar produktivitas mencapai delapan ton per hektare," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, Kementerian Pertanian tahun 2018 menyalurkan bantuan benih jagung melalui program upaya khusus (Upsus) jagung seluas 27.000 hektare.
     
Sebagian besar benih jagung itu sudah dilaksanakan percepatan tanam dan ditargetkan sebagian bisa ditanam hingga Desember mendatang sehubungan curah hujan cenderung meningkat.
     
Selama ini, perguliran transaksi produksi jagung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani menjadi lebih baik, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
     
Mereka para petani menggeluti usaha pertanian jagung karena prosfek harga di pasar menguntungkan juga menjadikan andalan ekonomi.
     
Saat ini, harga jagung pipilan antara Rp2.800 sampai Rp3.000/Kg.
     
"Saya kira kehidupan petani lebih sejahtera jika menghasilkan uang sekitar Rp15 juta per hektare," katanya.
     
Seorang petani di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak H Khudori (55), mengakui kini mengembangkan tanaman jagung di lahan darat seluas 2,5 hektare.
     
Pertanian jagung itu karena bisa dijadikan andalan pendapatan petani.
     
"Semua pertanian jagung itu mendapat bantuan program upsus," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018