Serang, (Antaranews Banten) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) meresmikan Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan, Rabu (21/11).

Peresmian untuk ketiga kalinya desa di Kabupaten Serang mendapatkan gelar "desa sadar" itu dihadiri antara lain Bupati Serang Hj Ratu Tatu Chasanah, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono, Deputi Direktur Bidang Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cotta Sembiring, Asisten Direktur Bidang Pelayanan Kanwil BPJS Banten Mulyana, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang Muallif, Camat Cikande Moh Agus dan Kepala Desa Cikande Oman Saputra.

Asisten Direktur Bidang Pelayanan Kanwil BPJS Banten Mulyana mengatakan terbentuknya desa sadar di Desa Cikande diharapkan akan meningkatkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Serang, yang sampai saat ini masih banyak yang belum menjadi peserta, khususnya yang bekerja di sektor informal seperti petani, pedagang kecil dan nelayan.

Mulyana menyebutkan, sampai saat ini di Kanwil BPJS-TK Banten yang sudah menjadi peserta sebanyak 915 perusahaan dengan jumlah pekerja 123.350 orang.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono, mengapresiasi Bupati Serang Ratu Tatu yang mampu menggerakkan para aparatnya di desa untuk memahami pentingnya pekerja mendapatkan perlindungan terhadap kecelakaan kerja.

"Kami berharap desa sadar ini terus bergulir karena sangat efektif menggerakkan pekerja mau menjadi peserta, dan kami mengapresiasi bupati Serang telah mampu tiga desanya ditetapkan sebagai desa sadar," kata Witjaksono.

Ia mengatakan di Indonesia ada sekitar 120 juta pekerja baik formal maupun informal yang berpotensi
diikutsertakan kedalam program BPJS Ketenagakerjaan, dan mereka wajib ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK), dan tidak diwajibkan ikut program Jaminan Hari Tua (JHT) dan jaminan Pensiun (JP).

Menurut Guntur Witjaksono, setiap pekerja perlu mendapatkan perlindungan terhadap keselamatan kerja, dan negara memberikan jaminan tersebut, sehingga informasi itu perlu disampaikan kepada pekerja hingga ke desa-desa, dan diharapkan desa yang belum mendapatkan status desa sadar bisa melirik desa yang sudah mendapatkan gelar tersebut.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan setelah Cikande menjadi desa sadar, pihaknya berjanji akan terus menyemangati desa-desa lain untuk berlomba-lomba meningkatkan jumlah pekerjanya menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.

"Saya minta kepada perangkat desa yang berhasil desanya menjadi desa sadar untuk menularkan ke desa-desa lainnya, termasuk camat-camat ikut bergerak dalam setiap kesempatan menyosialisasikan betapa pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaaan kepada para pekerja di wilayahnya," kata Tatu.

Tentang penghargaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan pusat berupa Paritrana Award, bahkan dihadiahi sebuah mobil Avanza untuk keperluan operasional, Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih, yang diakuinya bukan merupakan jerih payahnya sendiri, tetapi atas kerjasama tim di Lingkup Pemerintah Kabupaten Serang.

Kabupaten Serang pada Tahun 1997, desanya Kadugenep ditetapkan sebagai desa sadar, dan tahun 2018 desa Sindang Sari juga terpilih sebagai desa sadar, dan terakhir desa cikande.

Untuk memantapkan dilakukan penandatanganan kerjasama Desa Sadar Jaminan sosial ketenagakerjaan antara desa cikande dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang tentang komitmen kepala desa cikande dalam mengikutsertakan seluruh masyarakat pekerja di desanya baik ke dalam sektor formal maupun informal.

Dalam acara itu juga dilakukan secara simbolis klaim kecelakaan meninggal dengan besaran Rp208 juta atas nama pekerja Nahad dari PT Wonoko Jayakusuma. Almarhum jatuh dari lift yang putus dengan ketinggian 5 lantai, klaim diserahkan ke ahli waris Cicih Suharsih. ***3***

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018