Serang (Antaranews Banten) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten segera meluncurkan sebuah aplikasi baru untuk informasi lowongan pekerjaan, sebagai salah satu upaya dalam mengatasi tingginya angka pengangguran di Banten.
''Nama aplikasinya Siloker. Nanti saat Banten expo tanggal 21 november akan kita 'launcing'," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Al-Hamidi di Serang, Selasa.
Ia mengatakan, Siloker yaknsi aplikasi Sisitem Informasi Lowongan Kerja yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan yang ada di Banten.
Menurutnya, setiap perusahaan di Banten nantinya diwajibkan untuk mendaftarkan lowongan pekerjaan yang ada di perusaahaan, untuk disampaikan kepada masyarakat yang nantinya akan mengakses informasi melalui palikasi tersebut.
''Sejauh ini sudah ada 50 perusahaan yang sudah mendaftar. Belum diaktivasi karena memang belum kita launching," kata Al-Hamidi.
Al Hamidi mengatakan, dengan aplikasi tersebut setiap ada lowongan pekerjaan di perusahaan akan terpantau dan perusahaan juga bsia lebih mudah mendapatkan calon tenaga kerja sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan perusahaan.
''Nanti masyarakat bisa langsung mendaftar dan perusahaan juga bisa mencari pekerja sesuai dengan kebutuhan," kata Al-Hamidi.
Ia berharap dengan aplikasi tersebut juga bisa memudahkan par apencari kerja di Banten khususnya, untuk mendapatkan informasi lowongan kerja. Sehingga secara bertahap angka pengangguran di Banten yang masih tinggi bisa terus berkurang.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, dalam upaya mengatasi persoalan pengangguran di Banten, Pemprov Banten dalam RAPBD Banten 2019 sudah menganggarkan sekitar Rp35,49 miliar, untukn pelaksanaan program dalam upaya mengurangi pengangguran, pengawasan dan pelatihan ketenagakerjaan serta meningkatkan kualitas Balai Latihan kerja Industri (BLKI) yang dimiliki Pemprov Banten.
''Banten ini kan sama seperti Jawa Barat tempat orang berkumpul untuk mencari pekerjaan. Kan agak ironis, kemiskinan turun tapi angka tenaga kerja naik. Ruapaya tenaga kerja yang lulusan SMA,SMK dan perguruan tinggi berbondong-bondong datang ke sini," kata Wahdin Halim usai menyampaikan nota pengantar Raperda APBD Banten 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
''Nama aplikasinya Siloker. Nanti saat Banten expo tanggal 21 november akan kita 'launcing'," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Al-Hamidi di Serang, Selasa.
Ia mengatakan, Siloker yaknsi aplikasi Sisitem Informasi Lowongan Kerja yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan yang ada di Banten.
Menurutnya, setiap perusahaan di Banten nantinya diwajibkan untuk mendaftarkan lowongan pekerjaan yang ada di perusaahaan, untuk disampaikan kepada masyarakat yang nantinya akan mengakses informasi melalui palikasi tersebut.
''Sejauh ini sudah ada 50 perusahaan yang sudah mendaftar. Belum diaktivasi karena memang belum kita launching," kata Al-Hamidi.
Al Hamidi mengatakan, dengan aplikasi tersebut setiap ada lowongan pekerjaan di perusahaan akan terpantau dan perusahaan juga bsia lebih mudah mendapatkan calon tenaga kerja sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan perusahaan.
''Nanti masyarakat bisa langsung mendaftar dan perusahaan juga bisa mencari pekerja sesuai dengan kebutuhan," kata Al-Hamidi.
Ia berharap dengan aplikasi tersebut juga bisa memudahkan par apencari kerja di Banten khususnya, untuk mendapatkan informasi lowongan kerja. Sehingga secara bertahap angka pengangguran di Banten yang masih tinggi bisa terus berkurang.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, dalam upaya mengatasi persoalan pengangguran di Banten, Pemprov Banten dalam RAPBD Banten 2019 sudah menganggarkan sekitar Rp35,49 miliar, untukn pelaksanaan program dalam upaya mengurangi pengangguran, pengawasan dan pelatihan ketenagakerjaan serta meningkatkan kualitas Balai Latihan kerja Industri (BLKI) yang dimiliki Pemprov Banten.
''Banten ini kan sama seperti Jawa Barat tempat orang berkumpul untuk mencari pekerjaan. Kan agak ironis, kemiskinan turun tapi angka tenaga kerja naik. Ruapaya tenaga kerja yang lulusan SMA,SMK dan perguruan tinggi berbondong-bondong datang ke sini," kata Wahdin Halim usai menyampaikan nota pengantar Raperda APBD Banten 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018