Serang (Antaranews Banten) - Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan reaktivasi dan pembangunan baru sejumlah jalur rel kereta api di wilayah Banten menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di wilayah Banten.
''Kita tahun pertengahan tahun ini sudah mengusulkan, sekitar April-Mei kita usulkan ke presiden oleh pak gubernur," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Banten Herdi Djauhari di Serang, Kamis.
Menurutnya, salah satu yang prioritas untuk dijadikan PSN tersebut yakni berkaitan dengan reaktivasi jalur kereta api dari Rangkasbitung-Saketi-Labuan sepanjang kurang lebih 56 Kilometer.
''Jalur tersebut memang mau direaktivasi oleh pusat. Kemungkinan tahun depan sudah mulai 'land clearing'. Rencananya tahun ini, tapi anggarannya malah dialihkan ke daerah lain," kata Herdi.
Namun demikian, kata dia, karena proyek reaktivasi tersebut belum dimulai, sehingga berharap menjadi PSN bersama dengan jalur lainnya yang diusulkan oleh Pemprov Banten, tidak hanya Saketi-Malingping-Bayah tapi termasuk jalur yang sekarang sudah ada Rangkas-Serang,-Merak dengan 'double track'. Kemudian rencana induk kereta api Banten yakni ada jalur Pantura Banten, jalur tengah Serang-Balaraja dan jalur selatan termasuk Anyer-Labuan sepanjang 10 Km.
''Bagus kalau masuk PSN karena pembangunan dan anggarannya kan diprioritaskan," kata Herdi.
Ia berharap, jika PSN tersebut disetujui oleh presiden, tahap pertama yang harus dilakukan yakni reaktivasi jalur kereta api Rangkas-Saketi-Labuan sepanjang 56 kilometer, kemudian Saketi-Malingping-Bayang. Setelah jalur tersebut beroparasi, kemduian ke jalur lainnya yang baru yang termasuk dalam rencana induk kereta api di Banten.
Pemprov Banten dan juga kabupaten/kota siap memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, termasuk kordinasi dan pengamanan dalam melakukan 'land clearing' untuk jalur kereta yang akan direaktivasi, karena sebagian jalur kereta api tersebut di Banten Selatan diatasnya sudah banyak berdiri rumah, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
''Memang harapan pusat juga tidak sendirian. Pemerintah daerah harus proaktif dalam memberikan dukungan," kata Herdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
''Kita tahun pertengahan tahun ini sudah mengusulkan, sekitar April-Mei kita usulkan ke presiden oleh pak gubernur," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Banten Herdi Djauhari di Serang, Kamis.
Menurutnya, salah satu yang prioritas untuk dijadikan PSN tersebut yakni berkaitan dengan reaktivasi jalur kereta api dari Rangkasbitung-Saketi-Labuan sepanjang kurang lebih 56 Kilometer.
''Jalur tersebut memang mau direaktivasi oleh pusat. Kemungkinan tahun depan sudah mulai 'land clearing'. Rencananya tahun ini, tapi anggarannya malah dialihkan ke daerah lain," kata Herdi.
Namun demikian, kata dia, karena proyek reaktivasi tersebut belum dimulai, sehingga berharap menjadi PSN bersama dengan jalur lainnya yang diusulkan oleh Pemprov Banten, tidak hanya Saketi-Malingping-Bayah tapi termasuk jalur yang sekarang sudah ada Rangkas-Serang,-Merak dengan 'double track'. Kemudian rencana induk kereta api Banten yakni ada jalur Pantura Banten, jalur tengah Serang-Balaraja dan jalur selatan termasuk Anyer-Labuan sepanjang 10 Km.
''Bagus kalau masuk PSN karena pembangunan dan anggarannya kan diprioritaskan," kata Herdi.
Ia berharap, jika PSN tersebut disetujui oleh presiden, tahap pertama yang harus dilakukan yakni reaktivasi jalur kereta api Rangkas-Saketi-Labuan sepanjang 56 kilometer, kemudian Saketi-Malingping-Bayang. Setelah jalur tersebut beroparasi, kemduian ke jalur lainnya yang baru yang termasuk dalam rencana induk kereta api di Banten.
Pemprov Banten dan juga kabupaten/kota siap memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, termasuk kordinasi dan pengamanan dalam melakukan 'land clearing' untuk jalur kereta yang akan direaktivasi, karena sebagian jalur kereta api tersebut di Banten Selatan diatasnya sudah banyak berdiri rumah, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
''Memang harapan pusat juga tidak sendirian. Pemerintah daerah harus proaktif dalam memberikan dukungan," kata Herdi.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018