Lebak, (Antaranews Banten)  - Batik produksi kerajinan masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menembus pasar Jerman setelah dilakukan promosi dan mengikuti pameran di negara itu.

"Kami mampu menjual ke pasar Jerman itu,namun masih skala kecil akibat keterbatasan modal," kata Tegar (40), seorang pelaku usaha kecil menengah (UKM) saat ditemui digerai pameran Hari Koperasi ke-71 di Lebak, Senin (29/10).

Selama ini, omzet pendapatan untuk melayani permintaan pasar Jerman hingga mencapai Rp50 juta per bulan.

Pengiriman produk batik Lebak dikirimkan melalui ekspedisi luar negeri berupa paket.

Tingginya permintaan batik itu setelah dikenalkan oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) setempat dengan mengikuti promosi dan pameran di Kota Hamburg, Jerman.
 
"Kami mengapresiasi dengan promosi ke luar negeri ternyata berdampak positif dengan banyak permintaan pasar Jerman itu," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, masyarakat Jerman menyukai batik Lebak itu karena memiliki keunikan dengan corak berbeda dan memiliki 12 motif.

Dari 12 motif batik Lebak itu antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.

"Kami terus meningkatkan kualitas dengan menggunakan pewarna yang alami menggunakan dedaunan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, saat ini banyak warga Jerman memakai batik Lebak dijadikan sebagai ajang "Fashion Show" acara busana dan acara formal.
 
Saat ini, dirinya merintis usaha batik Lebak tahun 2015 dan berkembang pesat hingga saat ini tidak lepas bantuan Pemerintah Kabupaten Lebak.      

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Lebak dan Dekranasda setempat yang membina, memberi modal dan juga promosi hingga bisa memasarkan ke Jerman," katanya.

Ia menambahkan, untuk pasar domestik kebanyakan pembelinya kalangan masyarakat, instansi pemerintah daerah, BUMN hingga peminat budaya.

Bahkan, belum lama ini produk batik Lebak digunakan warga Korea Selatan saat menggelar festival budaya Korea bertempat di Mall Kemang, Jakarta Selatan.

Harga batik Lebak bervariasi dari Rp100 ribu sampai Rp1,3 juta per kain.

Produksi batik itu menggunakan mesin cetak dan secara tradisional dengan cara chanting.
     "Kami berharap produksi batik Lebak bisa menembus pasar domestik dan mancnegara," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018