Lebak (Antaranews Banten) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta umat Islam tidak terprovokasi oleh aksi belakangan ini marak diberbagai daerah di Tanah Air.
     
"Kita mengimbau umat Islam jangan sampai terpancing,terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat,beberapa waktu lalu," kata Sekertaris MUI Lebak, KH Akhmad Khudori di Lebak, Senin.
     
Umat Islam Kabupaten Lebak jaga persatuan dan kesatuan bangsa agar kehidupan di masyarakat penuh kedamaian.
     
Selain itu juga umat Islam jangan sampai ikut-ikutan melakukan aksi penuntutan pembakaran bendera kalimat tauhid.
     
"Seluruh umat Islam  merupakan saudara, maka kita wajib menjaga ukhuwah dan mewaspada segala usaha adu domba yang bisa menimbulkan konflik di masyarakat," katanya.
     
Menurut dia, permaslahan pembakaran bendera kalimat tauhid kini sudah ditangani pihak kepolisian setempat.
     
Pihak kepolisian tengah  memproses secara hukum dan umat Islam tinggal menunggu hasil keputusan penyelidikan apara hukum.
     
Namun, pelaku pembawa bendera sudah ditahan sehingga tidak perlu melakukan sesuatu yang bisa menyulut emosi.
     
"Kita percayakan kasus ini kepada kepolisian agar bisa cepat diselesaikan," katanya menegaskan. 
     
Ia mengatakan, seharusnya masyarakat bisa mengajak sesama umat muslim untuk berdamai, karena di Islam diajarkan kedamaian.
     
Selain itu juga jangan sampai umat Islam mudah diadu domba sehingga bisa memecah belah persatuan.
     
"Kami berharap masyarakat menyikapi pembakaran bendera secara proposional dan tidak berlebihan," katanya menegaskan.
     
Sementara itu menurutnya ia setuju dengan tindaklanjut pengusutan kasus pembakaran bendera, jika terdakwa memenuhi syarat menjadi tersangka dan patut dijatuhi hukuman.
     
Ia juga menuturkan jika umat bisa berdamai dengan kalangannya, maka akan tercipta kondisi yang kondusif sesama umat serta umat lainnya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018