Jakarta (Antaranews) - PT Pelindo 1 (Persero) segera melanjutkan pengembangan tahap II Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, meliputi pembangunan kawasan industri  yang nantinya terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan  (tahap I).
     
"Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batubara Sumatera Utara memiliki keunggulan selain lahannya luas mencapai 3.000 hektar, juga  lokasinya strategis langsung menghadap Selat Malaka," kata Direktur SDM dan Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya di Jakarta, Kamis, dalam Forum Group Discussion mengenai pengebangan Pelabuhan Kuala Tanjung.
   
Hamied mengatakan FGD ini bertujuan untuk mendapatkan kesamaan visi dan dukungan dalam mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Terpadu
     
Dengan keunggulan ini maka Pelabuhan Kuala Tanjung ke depannya  dapat menampung industri skala besar, akses ke pelabuhan laut dalam yang dapat melayani kapal ukuran terbesar, serta pemanfaatan infrastruktur dan fasillitas dasar secara bersama.
     
Hamied menjelaskan, Pelindo 1 telah menerima penugasan pengembangan kawasan industri di Kuala Tanjung yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industi Kuala Tanjung di Provinsi Sumatera Utara.
     
"Kami optimistis bahwa pelaku industri akan tertarik untuk investasi di kawasan industri kuala tanjung,” kata Hamied.
     
Hadir dalam FGD ini, Direktur SDM PT Pelindo 1 dan Umum Hamied wijaya, Presdir Jababeka, Hyanto Wihadhi, Head of Busdev DP World Asia Pacific Richard Szuflak, Direktur Perencanaan Pengembangan Pelindo 1 Iman Achmad Sulaiman.
     
Sedangka Presdir Jababeka, Hyanto Wihadhi dalam diskusi ini menjelaskan mengenai pengembangan kawasan industri Jababeka yang mungkin bisa dicontoh dan menjadi tolak ukur  ke berbagai daerah termasuk kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung. 
     
Menurut Hyanto berdasarkan pengalaman lebih dari 30 tahun banyak permasalahan yang dihadapi untuk pembangunan kawasan industri diantaranya terkait pengolahan limbah dan perluasan ke depannya.
   
Sebelumnya Direktur Utama PT Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana mengatakan, perusahaan saat ini tengah merampungkan tahap 1 Pelabuhan Kuala Tanjung  yang merupakan terminal multimanfaat (multipurpose) berkapasitas 600 ribu TEUs.
   
Saat ini berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal tersebut, di antaranya 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair. 
     
Total investasi pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 34 triliun, tetapi tahap I pembangunan terminal multipurpose senilai Rp4 triliun yang dikelola PT Prima Multi Terminal, sebuah anak usaha patungan sejumlah BUMN, yang terdiri dari Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya. 
     
Bambang berharap nantinya Presiden dapat meresmikan beroperasinya pengembangan tahap 1 Terminal Pelabuhan Barang Kuala Tanjung sekaligus mencanangkan pemenbangan tahap II dan tahap III pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung. 

Baca juga: Pulau Terluar Sasaran Mudik Gratis Pelindo 1

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018