Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada sebanyak 10 orang korban meninggal dunia dan dua yang berstatus hilang dalam pencarian dalam bencana banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers bertajuk “Disaster Briefing” yang diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa 10 orang korban meninggal dunia tersebut antara lain sembilan orang karena tertimbun material longsor dan satu orang meninggal karena banjir bandang.

Sebanyak 10 korban meninggal dunia merupakan warga kawasan terdampak bencana di antaranya seperti Kecamatan Tegalbeuleud, Paburuan, Gegerbitung, dan Simpenan Kabupaten Sukabumi pada 3-4 November 2024.

Baca juga: Bencana hidrometeorologi di Sukabumi meluas hingga 30 kecamatan

Ia memastikan, saat ini para korban meninggal dunia tersebut sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing oleh tim SAR gabungan Kantor SAR Bandung, Brimob SAR Polda Jawa Barat, TNI dan relawan.

Tim SAR gabungan melaporkan masih ada sebanyak dua orang korban banjir bandang yang hilang dalam proses pencarian, satu di antaranya di Kecamatan Simpenan.

Abdul mengungkapkan bahwa operasi pencarian terhadap korban hilang yang masih berlanjut menghadapi tantangan cuaca dan medan yang sulit diakses. Bahkan laporan terkini dari petugas Posko Utama di Pendopoan Kabupaten Sukabumi operasi pencarian terpaksa dihentikan pada pukul 16.00 WIB tadi karena hujan deras mengancam keselamatan petugas di lapangan. Operasi pencarian akan dilanjutkan kembali pada Selasa (10/12) pagi.

Baca juga: Puluhan rumah di Cihonje Sukabumi rusak dampak pergerakan tanah

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024