Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesehatan 50 ekor bibit sapi perah bunting impor asal Australia untuk program Astacita yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Tentunya Badan Karantina Indonesia mengawal program strategis pemerintah melalui penjaminan kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan digitalisasi pelayanan yang akuntabel, sehingga swasembada pangan dan pemenuhan gizi masyarakat dapat terdukung dengan baik," kata Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Jumat.
Ia menyampaikan Barantin memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan animal health & walfare dengan didukung oleh semua mitra sejak di border dan selama di instalasi Karantina.
"Pemasukan sapi perah bunting sebanyak 50 ekor ini mengawali program ketersediaan daging dan susu sekaligus swasembada pangan kabinet Merah Putih," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak jamin sapi dan kerbau bebas penyakit kulit
Sementara itu, Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, Sriyanto menegaskan Karantina hadir mulai dari pre-border, border, dan post-border guna memastikan bibit ternak yang masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) aman dan bebas hama penyakit hewan karantina (HPHK).
"Hewan ternak ini akan kami lakukan serangkaian tindakan karantina hewan dan penerapan masa karantina di Instalasi Karantina Hewan. Kemudian, pengujian laboratorium untuk memastikan sapi perah bibit tersebut sehat," katanya.
Sriyanto menekankan bahwa Karantina memiliki peran strategis dalam menjamin kesehatan dan kesejahteraan hewan dari 50 ekor sapi perah yang menjadi kloter pertama dari target pemerintah untuk melakukan pemasukan satu juta ekor selama 5 tahun.
"Dalam mendukung realisasi swasembada pangan dan program makan bergizi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024