Lebak (Antaranews Banten) - Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy mengatakan angka kemiskinan di Provinsi ini menurun karena banyak program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Keberhasilan meminimalisasi angka kemiskinan itu tentu patut diapresiasi," katanya saat penyaluran dana bantuan sosial jaminan sosial bersatu (Jamsosratu) di Kabupaten Lebak, Kamis.
Berdasarkan laporan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Banten pada 2003 sebesar 9,22 persen maka turun pada 2018 menjadi 5,20 persen.
Menurutnya, angka kemiskinan itu karena adanya sinergitas antara pemerintah pusat,provinsi dan daerah/kota untuk meminimalisasi angka kemiskinan.
Program yang digulirkan pemerintah, diantaranya Jamsosratu, program harapan keluarga (PKH),beras rakyat sejahtera (Rastra) dapat mengatasi kemiskinan.
Sebab, program bantuan sosial tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap program bantuan sosial itu kuotanya bisa ditambah karena secara langsung dapat memutuskan mata rantai kemiskinan," katanya.
Menurut Andika, Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk meminimalisasi angka kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Program pemberdayaan itu ada di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD),seperti kegiatan ekonomi mikro, perkoperasian, peternakan, perikanan, perkebunan dan lainnya.
Selain itu juga pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), pembinaan kewirausahaan hingga manajemen keuangan.
"Saya kira melalui pemberdayaan itu tentu dapat mempercepat pengendalian kemiskinan," katanya.
Ia mengatakan, program Jamsosratu dan PKH secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah daerah menggulirkan program bantuan sosial hingga ratusan miliar untuk menopang kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, pihaknya pada 2019 akan menambah kuota penerima bantuan sosial tersebut.
"Kami optimistis angka kemiskinan di Banten pada 2019 dipastikan menurun," kata Andika.
Baca juga: Wagub Banten Minta Warga Gunakan Jamsosratu
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Keberhasilan meminimalisasi angka kemiskinan itu tentu patut diapresiasi," katanya saat penyaluran dana bantuan sosial jaminan sosial bersatu (Jamsosratu) di Kabupaten Lebak, Kamis.
Berdasarkan laporan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Banten pada 2003 sebesar 9,22 persen maka turun pada 2018 menjadi 5,20 persen.
Menurutnya, angka kemiskinan itu karena adanya sinergitas antara pemerintah pusat,provinsi dan daerah/kota untuk meminimalisasi angka kemiskinan.
Program yang digulirkan pemerintah, diantaranya Jamsosratu, program harapan keluarga (PKH),beras rakyat sejahtera (Rastra) dapat mengatasi kemiskinan.
Sebab, program bantuan sosial tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap program bantuan sosial itu kuotanya bisa ditambah karena secara langsung dapat memutuskan mata rantai kemiskinan," katanya.
Menurut Andika, Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk meminimalisasi angka kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Program pemberdayaan itu ada di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD),seperti kegiatan ekonomi mikro, perkoperasian, peternakan, perikanan, perkebunan dan lainnya.
Selain itu juga pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), pembinaan kewirausahaan hingga manajemen keuangan.
"Saya kira melalui pemberdayaan itu tentu dapat mempercepat pengendalian kemiskinan," katanya.
Ia mengatakan, program Jamsosratu dan PKH secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah daerah menggulirkan program bantuan sosial hingga ratusan miliar untuk menopang kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, pihaknya pada 2019 akan menambah kuota penerima bantuan sosial tersebut.
"Kami optimistis angka kemiskinan di Banten pada 2019 dipastikan menurun," kata Andika.
Baca juga: Wagub Banten Minta Warga Gunakan Jamsosratu
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018