Lebak  (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesangpol) mensosialisasikan toleransi antaragama guna membangun kerukunan, keharmonisan dan kedamaian.
     
"Kami menyampaikanapresiasi toleransi antaragama di Lebak relatif baik," kata Kepala Kesbangpol, Yusuf, di hadapan peserta Forum Pemuda Lintas Antaragama Kabupaten Lebak, Sabtu.
     
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan sosialisasi toleransi ke berbagai organisasi kemasyarakatan guna terjalin kehidupan antaragama yang baik di daerah itu.
     
Selama ini, toleransi antaragama di kalangan masyarakat cukup kondusif dan damai.
     
Mereka saling menghormati dan menghargai dalam kehidupan sehari-hari juga belum pernah terjadi konflik di masyarakat.
     
Selain itu juga pihaknya menjalin dialog dan pembinaan agar bersinergis dengan pembangunan.
     
Sebab masyarakat Lebak pluralisme dengan keberagamaan perbedaan agama, suku, budaya dan bahasa.
     
"Kami minta Forum Pemuda Lintas Antaragama itu melestarikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan," katanya menjelaskan.
     
Menurut Yusuf, kegiatan sosialisasi toleransi itu berlokasi di Kecamatan Leuwidamar karena penduduknya memiliki perbedaan keyakinan yakni Islam, Kristen, Khatolik, Budha dan Konghucu,termasuk kepercayaan masyarakat Badui.
     
Namun, perbedaan keyakinan yang dianut itu tetap mengedepankan toleransi dan kerukunan umat beragama.
     
Para penganut agama saling menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan itu karena negara memberikan jaminan kepada semua warga negara.
     
"Kami berharap masyarakat tetap hidup rukun dan ditingkatkan toleransi dan hubungan baik antaragama," katanya.
     
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Encep Saprudin Muhyi mengatakan hingga saat ini relatif kondusif dan tidak ada perbedaan masalah tentang keyakinan yang dianut masyarakat.
     
Selama ini, hubungan harmonisasi antarumat beragama di Kabupaten Lebak berjalan dengan baik.
     
Meskipun masyarakatnya sudah plural dengan berbeda-beda keyakinan yang dianut masyarakat, tetapi sehari-hari sangat toleransi.
     
"Kami mencintai kedamaian juga saling toleransi dengan sesama umat manusia," ujarnya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018