Sejumlah warga pesisir khususnya nelayan di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat agar mendorong adanya peningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan di daerah itu.
Upaya pengaduan terkait peningkatan lingkungan ini, disampaikan langsung oleh Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dalam agenda audensi bersama DPRD Kabupaten Tangerang pada Senin (18/11).
"Kami menyampaikan empat isu kepada DPRD Kabupaten Tangerang, yakni terkait peningkatan lingkungan seperti diantaranya penanganan sampah, perbaikan sanitasi, pemenuhan air bersih dan perbaikan jalan utama ke Dadap," kata Ketua KPPI Kabupaten Tangerang Rosita di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, bahwa selama ini dari ke empat permasalahan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dialami warga pesisir Kelurahan Dadap tersebut sudah harus segera dituntaskan oleh pemerintah setempat.
Baca juga: Angka stunting di Kabupaten Tangerang turun 6,9 persen
Dimana, lanjutnya, seperti pencemaran lingkungan sampah telah bertahun-tahun menjadi permasalahan warga setempat yang tak kunjung diselesaikan dan tidak ada solusi penanganannya.
"Warga sekarang menampung sampah bersama grup dari Pemda DKI. Mereka tak minta bayaran. Karena selama ini tak ada layanan sampah dari Pemkab Tangerang. Adapun dari Karang Taruna setempat mau angkut sampah asal pelanggannya di atas 50 orang, baru ongkosnya cukup," terangnya.
Selain itu, kebutuhan air bersih juga menjadi masalah besar yang dialami warga pesisir pantai utara (Pantura). Untuk memenuhi kebutuhannya warga pun terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih agar dapat membeli kebutuhan air bersih tersebut.
"Untuk di wilayah saya saja itu benar-benar krisis air bersih. Karena selama ini air bersih itu kita beli baik untuk mandi, masak hingga keperluan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: DPUPR Kota Tangerang pastikan 12 embung berfungsi jadi pengendali banjir
Kemudian, permasalahan lainnya yakni terkait minimya fasilitas sanitasi atau jamban bersih untuk masyarakat sekitar. Dimana dari total 900 kepala keluarga (KK) di tiga rukun tetangga (RT) Kelurahan Dadap hanya 50 peraen warga di wilayahnya itu tidak memiliki jamban bersih.
"Dan 50 persenya sudah punya sanitasi yang layak karena itu pun tempat tinggalnya sudah dilakukan perbaikan akibat penggusuran yang terjadi di sana. Sisanya warga masih banyak yang belum punya sanitasi," paparnya.
Rosita menambahkan, untuk permasalahan lainnya yakni prihal insfrastruktur jalan, pihaknya berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan yang kini rusak di sebagian besar wilayah tersebut, agar roda perekonomian warga berjalan lancar.
"Padahal di sebelah kampung kita itu ada pembangunan strategis nasional, tetapi jalan akses warga rusak dan itu juga menutup jalur pipa air yang masuk ke permukiman. Kalau pun musim hujan saat ini terjadi akses jalan sudah sulit dilalui," kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang sediakan vaksin cegah tuberkulosis gratis di puskesmas
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Mummad Amud mengaku bahwa pihaknya akan menampung seluruh aspirasi warga pesisir tersebut.
Dia menyebut, DPRD akan segera mengkoordinasikan bersama pihak eksekutif agar menaruh perhatian lebih serius terhadap permasalahan yang dialami masyarakat Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang itu.
'Kami saat ini sudah menerima laporan dari masyarakat khususnya warga Dadap terkait malah lingkungan sosial seperti sanitasi, air bersih hingga insfrastruktur. Mereka menyampaikan itu agar pemerintah Kabupaten Tangerang untuk serius menanganinya," ujar dia.
Amud mengungkapkan, sebagai tindak lanjut memperjuangkan nasib masyarakat pesisir tersebut, DPRD Kabupaten Tangerang akan mendorong pemerintah setempat untuk bisa mengakomodir semua yang telah menjadi permasalahan lingkungan sosial di Kelurahan Dadap tersebut.
Selain itu, ke depan pihaknya berencana akan mengajak pihak swasta dalam hal ini pengembang kawasan proyek strategis nasional untuk ikut berkontribusi membantu lingkungan sekitar.
"Kami juga akan komunikasi dengan PDAM untuk segera memenuhi kebutuhan air bersih di daerah itu. Dan kami tidak menutup kemungkinan akan mengajak pihak swasta maupun pengusaha dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata dia.
Baca juga: Polisi Tangerang akan periksa Said Didu
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Upaya pengaduan terkait peningkatan lingkungan ini, disampaikan langsung oleh Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dalam agenda audensi bersama DPRD Kabupaten Tangerang pada Senin (18/11).
"Kami menyampaikan empat isu kepada DPRD Kabupaten Tangerang, yakni terkait peningkatan lingkungan seperti diantaranya penanganan sampah, perbaikan sanitasi, pemenuhan air bersih dan perbaikan jalan utama ke Dadap," kata Ketua KPPI Kabupaten Tangerang Rosita di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, bahwa selama ini dari ke empat permasalahan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dialami warga pesisir Kelurahan Dadap tersebut sudah harus segera dituntaskan oleh pemerintah setempat.
Baca juga: Angka stunting di Kabupaten Tangerang turun 6,9 persen
Dimana, lanjutnya, seperti pencemaran lingkungan sampah telah bertahun-tahun menjadi permasalahan warga setempat yang tak kunjung diselesaikan dan tidak ada solusi penanganannya.
"Warga sekarang menampung sampah bersama grup dari Pemda DKI. Mereka tak minta bayaran. Karena selama ini tak ada layanan sampah dari Pemkab Tangerang. Adapun dari Karang Taruna setempat mau angkut sampah asal pelanggannya di atas 50 orang, baru ongkosnya cukup," terangnya.
Selain itu, kebutuhan air bersih juga menjadi masalah besar yang dialami warga pesisir pantai utara (Pantura). Untuk memenuhi kebutuhannya warga pun terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih agar dapat membeli kebutuhan air bersih tersebut.
"Untuk di wilayah saya saja itu benar-benar krisis air bersih. Karena selama ini air bersih itu kita beli baik untuk mandi, masak hingga keperluan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: DPUPR Kota Tangerang pastikan 12 embung berfungsi jadi pengendali banjir
Kemudian, permasalahan lainnya yakni terkait minimya fasilitas sanitasi atau jamban bersih untuk masyarakat sekitar. Dimana dari total 900 kepala keluarga (KK) di tiga rukun tetangga (RT) Kelurahan Dadap hanya 50 peraen warga di wilayahnya itu tidak memiliki jamban bersih.
"Dan 50 persenya sudah punya sanitasi yang layak karena itu pun tempat tinggalnya sudah dilakukan perbaikan akibat penggusuran yang terjadi di sana. Sisanya warga masih banyak yang belum punya sanitasi," paparnya.
Rosita menambahkan, untuk permasalahan lainnya yakni prihal insfrastruktur jalan, pihaknya berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan yang kini rusak di sebagian besar wilayah tersebut, agar roda perekonomian warga berjalan lancar.
"Padahal di sebelah kampung kita itu ada pembangunan strategis nasional, tetapi jalan akses warga rusak dan itu juga menutup jalur pipa air yang masuk ke permukiman. Kalau pun musim hujan saat ini terjadi akses jalan sudah sulit dilalui," kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang sediakan vaksin cegah tuberkulosis gratis di puskesmas
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Mummad Amud mengaku bahwa pihaknya akan menampung seluruh aspirasi warga pesisir tersebut.
Dia menyebut, DPRD akan segera mengkoordinasikan bersama pihak eksekutif agar menaruh perhatian lebih serius terhadap permasalahan yang dialami masyarakat Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang itu.
'Kami saat ini sudah menerima laporan dari masyarakat khususnya warga Dadap terkait malah lingkungan sosial seperti sanitasi, air bersih hingga insfrastruktur. Mereka menyampaikan itu agar pemerintah Kabupaten Tangerang untuk serius menanganinya," ujar dia.
Amud mengungkapkan, sebagai tindak lanjut memperjuangkan nasib masyarakat pesisir tersebut, DPRD Kabupaten Tangerang akan mendorong pemerintah setempat untuk bisa mengakomodir semua yang telah menjadi permasalahan lingkungan sosial di Kelurahan Dadap tersebut.
Selain itu, ke depan pihaknya berencana akan mengajak pihak swasta dalam hal ini pengembang kawasan proyek strategis nasional untuk ikut berkontribusi membantu lingkungan sekitar.
"Kami juga akan komunikasi dengan PDAM untuk segera memenuhi kebutuhan air bersih di daerah itu. Dan kami tidak menutup kemungkinan akan mengajak pihak swasta maupun pengusaha dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata dia.
Baca juga: Polisi Tangerang akan periksa Said Didu
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024