Pemantauan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur saat ini hanya mengandalkan sebanyak tiga stasiun milik Badan Geologi Kementerian ESDM yang tersisa dari total lima unit stasiun pemantau.
“Mengandalkan yang tersisa karena dua stasiun berhenti beroperasi karena terkena material erupsi,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid saat dikonfirmasi dalam konferensi pers yang digelar secara daring dari Jakarta, Senin.
Petugas vulkanologi Badan Geologi mengkonfirmasi stasiun pemantauan Gunung Lewotobi WLR (Wolorona) berhenti beroperasi sejak 17 Juli 2024 dan Stasiun OJN berhenti beroperasi per 9 November 2024 terkena material erupsi karena jaraknya terpaut 4,5 kilometer dari kawah utama.
Sementara stasiun yang masih bisa dioperasikan secara maksimal adalah stasiun (KLT) Klatanlo di Kecamatan Walanggitang, Stasiun NUR (Nurabelen) di Ile Bura, Pulau Flores, dan Stasiun CCTV Timur Laut.
"Kemarin telah dipasangkan satu unit seismometer tambahan di daerah Nobo, Ile Boleng, NTT sementara instrumen ini yang menjadi acuan kami," kata Wafid didampingi ke Kepala Tim Pengamatan Gunung Api Heruningtyas Purnamasari.
Baca juga: Erupsi Lewotobi, 201 penerbangan domestik di Bandara Soetta tertunda
Terlepas dari situ, Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan kepada warga dan petugas gabungan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur untuk tetap mengikuti rekomendasi terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih berpotensi mengalami letusan meski secara visual mengalami penurunan aktivitas.
Secara visual tim vulkanologi mendapati aktivitas gunung Lewotobi Laki-Laki secara visual mengalami penurunan setidaknya dalam 1-2 hari terakhir yang ditandai dengan menipisnya intensitas kolom erupsi kawah utama dan kegempaan. Tetapi secara instrumental mendapati masih ada potensi aktivitas vulkanisnya untuk naik karena situasi Gunung Lewotobi karakteristiknya sudah berubah.
“Erupsi eksplosif material pijar dan endapan abu, erupsi magmatis juga terjadi yang menghasilkan aliran lawa atau kubah lava,” kata dia.
Berdasarkan pengamatan tim vulkanologi Badan Geologi setidaknya pada medio 16-18 November 2024 didapati gempa hembusan - gempa guguran masih cenderung dominan dan masih terus berlanjut.
Kondisi tersebut membuat Badan Geologi merekomendasikan kepada otoritas terkait di lapangan termasuk pemerintah daerah agar wilayah pada radius 7 kilometer dari kawah utama Gunung Lewotobi Laki-Laki dan 8 kilometer arah barat daya-barat laut untuk tetap dikosongkan dari aktivitas apapun.
“Masih berstatus Awas atau Level IV tetapi kami akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan penuh kehati-hatian,” ujarnya.
Baca juga: Siswa pengungsi erupsi Gunung Lewotobi ikuti pembelajaran darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
“Mengandalkan yang tersisa karena dua stasiun berhenti beroperasi karena terkena material erupsi,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid saat dikonfirmasi dalam konferensi pers yang digelar secara daring dari Jakarta, Senin.
Petugas vulkanologi Badan Geologi mengkonfirmasi stasiun pemantauan Gunung Lewotobi WLR (Wolorona) berhenti beroperasi sejak 17 Juli 2024 dan Stasiun OJN berhenti beroperasi per 9 November 2024 terkena material erupsi karena jaraknya terpaut 4,5 kilometer dari kawah utama.
Sementara stasiun yang masih bisa dioperasikan secara maksimal adalah stasiun (KLT) Klatanlo di Kecamatan Walanggitang, Stasiun NUR (Nurabelen) di Ile Bura, Pulau Flores, dan Stasiun CCTV Timur Laut.
"Kemarin telah dipasangkan satu unit seismometer tambahan di daerah Nobo, Ile Boleng, NTT sementara instrumen ini yang menjadi acuan kami," kata Wafid didampingi ke Kepala Tim Pengamatan Gunung Api Heruningtyas Purnamasari.
Baca juga: Erupsi Lewotobi, 201 penerbangan domestik di Bandara Soetta tertunda
Terlepas dari situ, Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan kepada warga dan petugas gabungan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur untuk tetap mengikuti rekomendasi terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih berpotensi mengalami letusan meski secara visual mengalami penurunan aktivitas.
Secara visual tim vulkanologi mendapati aktivitas gunung Lewotobi Laki-Laki secara visual mengalami penurunan setidaknya dalam 1-2 hari terakhir yang ditandai dengan menipisnya intensitas kolom erupsi kawah utama dan kegempaan. Tetapi secara instrumental mendapati masih ada potensi aktivitas vulkanisnya untuk naik karena situasi Gunung Lewotobi karakteristiknya sudah berubah.
“Erupsi eksplosif material pijar dan endapan abu, erupsi magmatis juga terjadi yang menghasilkan aliran lawa atau kubah lava,” kata dia.
Berdasarkan pengamatan tim vulkanologi Badan Geologi setidaknya pada medio 16-18 November 2024 didapati gempa hembusan - gempa guguran masih cenderung dominan dan masih terus berlanjut.
Kondisi tersebut membuat Badan Geologi merekomendasikan kepada otoritas terkait di lapangan termasuk pemerintah daerah agar wilayah pada radius 7 kilometer dari kawah utama Gunung Lewotobi Laki-Laki dan 8 kilometer arah barat daya-barat laut untuk tetap dikosongkan dari aktivitas apapun.
“Masih berstatus Awas atau Level IV tetapi kami akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan penuh kehati-hatian,” ujarnya.
Baca juga: Siswa pengungsi erupsi Gunung Lewotobi ikuti pembelajaran darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024